Contoh Implementasi:
- Anak boleh memilih menu ekstrem (misal: sarapan pizza, makan malam sereal) selama satu hari, dengan syarat menyertakan sayur/protein. Â
- Orang tua harus patuh pada aturan "no gadget" yang dibuat versi anak selama makan. Â
Biarkan anak sesekali menjadi "orang tua" yang memutuskan menu, aturan makan, dan jadwal tanpa gadget. Â
Ini bukan menyerahkan kendali, tapi simulasi empati. Anak belajar bahwa menjadi "bos" juga berarti menanggung akibat dari keputusan.
Dampak:
Anak merasa dihargai, sambil belajar konsekuensi logis (misal: makan pizza pagi hari bikin lemas).
5. Manfaatkan Kekuatan Cerita di Balik Makanan: Narasi Emosional yang Melekat
Orang tua jarang membangun narasi emosional di balik makanan, padahal otak anak mudah terikat dengan suatu cerita. Â
Wortel bukan sekadar sayur, tapi "senjata ajaib untuk penglihatan". Nasi bukan karbohidrat membosankan, tapi "tentara putih pemberani". Anak mudah terhubung secara emosional jika makanannya punya cerita.
Contoh Implementasi: