Mohon tunggu...
Bbgnn  bnnhghc
Bbgnn bnnhghc Mohon Tunggu... Bngn bbgn jjh

Hgbgnn hhncbvf bgggdb bngnnbv nnvbgj

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Parenting Tanpa Amarah: Saat Metode Psikologi Inversi Menumbangkan Warisan Otoriter Gaya VOC

13 April 2025   17:05 Diperbarui: 14 April 2025   06:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunakan kertas skala rasa (1-5) untuk menilai makanan baru. Bahkan, anak bisa berperan menjadi kritikus makanan cilik dengan papan skala rasa sederhana. Ini membuat momen makan jadi penuh rasa ingin tahu, bukan tekanan.

Dampak:

Mengurangi kecemasan anak terhadap makanan baru karena pendekatannya fungsional, bukan instruktif.

Anak-anak akan lebih terbuka pada makanan ketika rasa ingin tahunya ditumbuhkan, bukan ketakutannya yang dimarahi.”

2. Gadget: Alat Bantu Edukasi, Bukan Musuh

Melarang gadget tanpa edukasi ibarat menyimpan pisau di laci tanpa mengajari anak cara memegangnya. Psikologi inversi justru memanfaatkan gadget secara intensional. 

Contoh Implementasi:

"Food Detective Challenge": dengan menggunakan gadget minta anak mencari info fakta nutrisi makanan di piringnya, misal: "cari info tentang vitamin dalam wortel. Atau ajak anak memotret makanannya sebelum dimakan sebagai seni visual sebelum sensasi rasa. 

"Foto Makanan Kreatif": Izinkan anak memotret makanan sebelum dimakan sebagai dokumentasi seni, lalu gadget disimpan.  

Dampak:

Anak belajar memisahkan fungsi gadget sebagai alat edukasi vs. hiburan, sekaligus merasa dihargai. Diharapkan cara ini bisa meningkatkan gairah nafsu makan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun