Tayangan televisi, media sosial, atau lingkungan bermain yang mengandung unsur kekerasan dapat membentuk pola pikir anak bahwa intimidasi adalah hal yang biasa dan dapat diterima dalam interaksi sosial.
Mengapa Seseorang Menjadi Korban Bullying?
Tidak semua anak menjadi korban bullying, tetapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami perundungan, di antaranya:
Kepribadian yang Cenderung Pemalu dan Tidak Percaya Diri
Anak-anak yang kurang percaya diri sering kali menjadi sasaran karena dianggap lemah dan tidak mampu melawan. Mereka lebih memilih diam daripada melawan atau melaporkan tindakan tersebut.
Perbedaan Fisik atau Sosial
Korban bullying sering kali adalah anak-anak yang memiliki perbedaan mencolok dari mayoritas, baik dalam hal fisik, gaya berpakaian, kondisi ekonomi, atau latar belakang budaya.
Kurangnya Dukungan dari Teman Sebaya
Anak-anak yang kurang memiliki lingkaran pertemanan cenderung lebih mudah menjadi target karena tidak memiliki perlindungan sosial yang cukup.
Prestasi Akademik yang Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah
Ironisnya, baik anak-anak dengan prestasi akademik tinggi maupun rendah dapat menjadi korban bullying. Mereka yang berprestasi tinggi dianggap sombong atau sok pintar, sementara yang berprestasi rendah sering direndahkan.