Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Presiden Jokowi "Baper"

11 April 2018   19:09 Diperbarui: 11 April 2018   20:04 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bukan promo | Olah pribadi

Pak Presiden Jokowi, jangan 'BAPER' dong pak.

Namanya 'PEMILU' 

Pemilihan umum, adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Dalam tulisan ini konteksnya jabatan Presiden. (Wikipedia)

Berarti, di setiap event PEMILU adalah peristiwa acara pemilihan yang dilakukan oleh rakyat umum dengan tujuan untuk mendapatkan seorang presiden yang dipilih oleh konstituen dari kelompok / partai peserta pemilu.

Kalau calon yang dipilih hanya 1 (satu) tidak ada kandidat/calon lain, atau disebut 'calon tunggal', ya namanya bukan pemilu. Karena yang namanya 'pilihan' pasti lebih dari satu pilihan.

Sebaik-baiknya 'calon petahana' tetap ada yang mau menggantikannya.

Jadi kalau di tahun 2019, tahun depan ada kandidat lain, kecuali 'Petahana' ya wajar kalau ada tagar seruan '#2o19 GANTI PRESIDEN'

Jadi seruan "2019 GANTI PRESIDEN" ya biarkan saja. Justru bisa jadi bukti, siapa yang terbaik, layak memimpin bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Ketahuan siapa yang dipercaya rakyat, untuk menerima mandat dari sang pemilik negara ini. (Rakyat) 

Tenang ...
Kini saatnya, bapak buktikan kesiapan bapak menghadapi tahun 2030, tahun pencapaian target, progress bapak jadikan Indonesia negara besar ke 7 dunia.

Demikian juga kalau ada calon presiden lain, rakyat bisa mempelajari visi & misi apa yang dia / mereka janjikan untuk menjadikan negara Indonesia tetap utuh, tidak 'bubar'

Harapan rakyat sebenarnya tidak muluk-muluk, tetap seperti dulu diawal kita merdeka, 'Gemah Ripah Loh Jinawi tata tentrem kerta raharja' 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun