Ketika berbicara tentang kekuatan ekonomi Indonesia, dua sektor yang tak pernah lepas dari sorotan adalah pertanian dan industri. Keduanya bukan hanya tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga cerminan bagaimana bangsa ini berkembang atau justru tertinggal di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi.
Pertanian: Pahlawan Senyap yang Terus Terpinggirkan?
Dari data resmi BPS (Badan Pusat Statistik ) Pertanian menyumbang sekitar 13--14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, ironisnya, sektor ini masih dibebani berbagai persoalan klasik: produktivitas rendah, teknologi yang tertinggal, dan dampak perubahan iklim yang kian terasa. Petani, yang menjadi garda terdepan penyedia pangan nasional, justru sering terjebak dalam lingkaran keterbatasan modal dan akses pasar.
Padahal, dengan penerapan inovasi seperti precision farming, sistem irigasi otomatis, dan penggunaan varietas unggul, potensi pertanian Indonesia bisa melompat jauh. Sayangnya, adopsi teknologi ini masih belum merata.
Industri: Dari Pabrik Tradisional ke Revolusi Teknologi
Di sisi lain, sektor industri Indonesia sedang mengalami transisi. Dari basis manufaktur tradisional yang padat karya, kini kita mulai melirik industri berbasis teknologi tinggi: elektronik, otomotif, hingga pengembangan perangkat lunak. Ini kabar baik. Namun, transisi ini juga menuntut investasi besar, tenaga kerja terampil, dan tentu saja, regulasi yang mendukung inovasi.
Yang patut diapresiasi, tren industri berkelanjutan mulai berkembang. Penggunaan energi terbarukan, daur ulang limbah, dan standar ramah lingkungan sudah masuk dalam agenda besar. Artinya, arah yang kita tuju sudah benar. Tapi perjalanannya masih panjang dan penuh tantangan.
Peran Pemerintah: Sudah Cukup?
Pemerintah sudah menggelontorkan berbagai program: subsidi, kredit murah, pembangunan infrastruktur, hingga insentif investasi. Namun pertanyaannya, apakah semua itu cukup?
Jawabannya kembali pada implementasi. Tanpa eksekusi yang tegas, transparan, dan berpihak pada pelaku sektor kecil (seperti petani dan UMKM industri), semua regulasi tinggalah deretan pasal di atas kertas.
Arah Masa Depan: Integrasi Teknologi dan Keberlanjutan
Baik sektor pertanian maupun industri, keduanya kini punya satu keharusan: bertransformasi. Integrasi teknologi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Begitu pula dengan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dunia tidak hanya menuntut efisiensi, tetapi juga tanggung jawab.
Indonesia punya peluang emas. Dengan kekayaan sumber daya alam dan jumlah penduduk yang besar, kita punya pasar, tenaga kerja, dan potensi inovasi. Tapi semua itu akan sia-sia jika kita tidak berani berbenah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI