Perpustakaan tersebut di rumah kami sendiri yang melayani pinjaman buku dan juga menjadi tempat membaca, di rumah kami juga saya gunakan untuk memberikan bimbingan belajar berbasis kontekstual, tanah kami saya sediakan untuk kebun kelompok anak-anak muda, hasil tenunan para penenun saya jual melalui media sosial.
Semua yang saya lakukan berdasarkan budaya dan kearifan lokal tanpa menagih seribu rupiah pun dari mereka masyarakat.Â
Saya beruntung, ketika mengikuti UKM di kampus, saya memiliki banyak teman yang menjadi sandaran utama saya, mereka banyak menolong saya.
Bahkan pada artikel ini saya ingin katakan bahwa tanpa teman-teman UKM selama saya kuliah, mimpi saya menjadi seorang pekerja sosial tidak menjadi kenyataan. Mengikuti UKM selama kuliahlah yang membuat jaringan relasi saya cukup luas.
Salam!!!
Kupang, 20 Desember 2021
Neno Anderias Salukh