Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alasan Pembentukan Dua Kementerian Baru

15 Agustus 2019   06:59 Diperbarui: 15 Agustus 2019   12:55 2761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi usai pembubaran TKN di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019)-KOMPAS.COM/Insanuddin

"Ada dua kementerian baru dalam perubahan nomenklatur kementerian. Pembentukan kementerian baru tersebut tidak serta merta dibentuk tetapi dengan alasan yang tepat"

Presiden Jokowi berencana melakukan perubahan nomenklatur di kabinet kerja jilid II-nya bersama Ma'ruf Amin. Ia berencana merge dua kementerian dan membentuk dua kementerian baru.

"Ada (perubahan nomenklatur). Ada yang digabung, ada yang muncul yang baru," kata Jokowi selepas menghadiri HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (14/8/2019) petang.

Perubahan nomenklatur tidak serta merta dilakukan demi kepentingan politik tetapi dilakukan dengan alasan yang tepat demi kepentingan bangsa dan negara terutama kesejahteraan rakyat.

Perkembangan dunia yang begitu pesat memaksa kita untuk hidup sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk itu, era industri 4.0 harus direspon untuk bersaing dengan orang lain dan negara-negara yang lain.

Setiap negara wajib menaklukkan dunia di setiap era agar bisa beradaptasi dengan persaingan dunia. Kita tidak bisa pungkiri jika suatu saat Indonesia mengalami perang dagang seperti China dan Amerika.

Oleh karena itu, negara harus kuat di segala lini atau dengan kata lain harus mandiri. Stop impor bahan makanan pangan dan lain sebagainya.

Menurut Jokowi, pembentukan kementerian baru adalah untuk merespon perkembangan dunia yang begitu cepat. Adapun kementerian baru adalah Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Investasi.

"Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespons itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.

Jokowi berani membentuk Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif adalah untuk membantu mencapai visi dan misinya. Ya, dalam Pidatonya di acara Visi Indonesia, Jokowi bertekad untuk fokus dalam membangun ekonomi Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang melahirkan banyak unicorn seperti OVO (Fintech), Akulaku (Fintech), dan Blibli (e-commerce), Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Tokopedia dana lainnya.

Sebagai the next unicorn Republik Indonesia, Jokowi akan memberikan perlakuan khusus yaitu dengan membentuk salah satu Kota Ekonomi Kreatif seperti Silicon Valley Amerika. Dimana, kota tersebut akan menjadi rumah bagi unicorn-unicorn Indonesia.

Sebenarnya Indonesia sudah memiliki Kota Ekonomi Khusus tetapi belum berjalan efektif. Data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, hanya 6 Kota Ekonomi Khusus dari 12 Kawasan Ekonomi Khusus yang telah dibangun dan pertumbuhannya hanya sebesar 4,3 persen.

Dengan adanya Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif diharapkan dapat mengelola unicorn-unicorn Indonesia dan menghidupkan kembali Kota Ekonomi Khusus yang telah dibangun sehingga target Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara bukan sebatas mimpi.

Baca: Langkah Indonesia Menuju Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara

Salah satu target yang disampaikan oleh Jokowi melalui pidatonya di acara Visi Indonesia adalah investasi. Ia bertekad mengundang investor-investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain membantu pertumbuhan ekonomi, dapat menambah lapangan pekerjaan sehingga ia berharap tidak ada yang alergi dengan investasi.

Menurutnya, selama ini sering terjadi pungli, izin yang berbelit-belit dan hambatan-hambatan investasi lainnya.

Untuk itu, target yang ditetapkan harus dikerjakan dengan fokus dan maksimal sehingga ia berani membentuk kementerian yang secara khusus menangani investasi bisnis di Indonesia.

Selain itu, pembentukan Kementerian Investasi untuk memangkas segala sesuatu yang menjadi problem investasi selama ini.

Sedangkan untuk kementerian yang akan digabungkan, Presiden Jokowi belum mau buka-bukaan dan meminta publik sabar menunggu dan tidak berspekulasi lebih jauh.

"Nanti kalau sudah waktunya tahu semua. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.

Oleh karena itu, penulis tidak ingin berspekulasi dan mencoba menganalisis kemungkinan kementrian yang akan digabungkan. Mari kita menyimak dan menunggu waktunya.

Salam!!!

___________

Referensi:

Kompas.com: Jokowi Sebut Ada Kementerian yang Akan Digabung

Kompas.com: Pidato Lengkap Visi Indonesia Jokowi

CNN Indonesia: Ambisi Jokowi Beri Nyawa KEK dengan Infrastruktur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun