Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sripeni Inten Cahyani, "Jagoan Listrik" yang Kalah Sebelum Ending

8 Agustus 2019   01:15 Diperbarui: 8 Agustus 2019   12:55 2586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Komisi VII fraksi Maman Abdurahman dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN Sripeni Inten saat memberikan keterangan kepada wartawan/Kompas.com

Pemadaman listrik yang terjadi di Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa sejak Minggu (4/8/2019) sampai dengan Senin (5/8/2019) merupakan salah satu isu masalah serius yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar.

Peristiwa ini membuat Jokowi geram kepada Plt Dirut PT PLN, Sripeni Inten Cahyani. Dirut perempuan pertama dalam sejarah PLN ini dinilai tidak memiliki contingensy plan dalam menghadapi kondisi seperti ini.

Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali. Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi, sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Jokowi.

Akibatnya, nama Sripeni Inten Cahyani ramai-ramai diperbincangkan oleh media dan publik. Bahkan, kata-kata Jokowi yang memuji Plt Dirut PT PLN ini sebagai orang pintar pun dikupas dan dibahas oleh media dan publik.

Menarik, Sripeni Inten Cahyani baru saja dilantik sebagai Dirut PT PLN pada Jumat 2 Agustus 2019 lalu menggantikan Djoko Abumanan yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Dirut PLN sejak 29 Mei 2019.

Pengangkatan Sripeni Inten Cahyani yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN adalah keputusan menteri Menteri BUMN Rini Soemarno dan menetapkan Djoko Raharjo Abumanan sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2.

"Surat Keputusan diberikan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2019) dikutip dari Kompas.com.

Akan tetapi, belum ada yang menggantikan posisi Sripeni Inten Cahyani dari Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN sehingga ia merangkap jabatan pada Perusahaan Listrik Negara ini.

Perempuan yang akrab disapa Inten dilahirkan di Bagian Utara Pulau Jawa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, 7 Oktober 1968. Ia menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Teknik Kimia, Universitas Diponegoro. Tidak berhenti disini, Inten melanjutkan studi Pasca Sarjana khususnya bidang Manajemen di STM PPM Jakarta.

Bukan hanya itu, ia juga memiliki gelar Profesi dalam bidang Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK).

Plt Dirut PT PLN Persero sepekan ini pertama kali mengawali karirnya di PLN pada tahun 1993 sebagai staf operasional. Berkat kinerjanya yang memuaskan, Inten diangkat menjadi Direktur Pengadaan 1 PLN.

Namun, Inten juga pernah menjajal anak-anak perusahaan PLN. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris di anak perusahaan PLN, yaitu PT Cogindo Daya Bersama.

Bukan hanya itu, pernah berkuasa di Indonesia Power, salah satu anak perusahaan PT PLN Persero. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pendanaan dan Asuransi, Kepala Eksekutif Utama Bidang Keuangan dan Direktur Keuangan. Bahkan pada tahun 2016 diangkat menjadi Direktur Utama.

Rupanya pengalaman kerja di Indonesia Power membuat PLN tergoda dan kembali meliriknya. Aktivis organisasi kelistrikan Asia Tenggara (Heads of ASEAN Power Utilities Authorities/HAPUA) ini ditarik dan menduduki posisi penting yaitu Spesialis Senior Keuangan Divisi Keuangan Korporat. Lalu diangkat menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1.

Bagi Menteri BUMN Rini Soemarno, pendidikan, pengalaman dan kinerja dari Inten cukup untuk mengurus PT PLN Persero. Oleh karena itu, tidak berpikir panjang, ia mengangkat ibu dari dua anak ini untuk memimpin PT PLN Persero sebagai Pelaksana Tugas Sofyan Basir yang sebelumnya ditangkap oleh KPK akibat kasus korupsi.

Meski memiliki track record yang gemilang, kejadian pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa menjatuhkan pamornya. Seperti pribahasa yang mengatakan "Hujan sehari menghapus panas setahun". 

Bahkan, jika Inten adalah aktor film yang berperan sebagai Jagoan, ia kalah sebelum ending film. Tidak menarik. Seharusnya kalah di bagian akhir. Ah, lupakan saja paragraf terakhir.

Salam!!!
Referensi: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun