Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ibu Ani, Sutopo Nugroho, Arswendo, dan Agung Hercules: Indonesia Darurat Kanker?

2 Agustus 2019   07:24 Diperbarui: 2 Agustus 2019   09:08 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, masyarakat kecil yang meninggal akibat kanker hampir tak terhitung jumlahnya tetapi tidak diekspos oleh media.

Berdasarkan data yang dirilis oleh International Agency for Research on Cancer, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta manusia meninggal pada tahun 2018. Angka kematian ini meningkat karena pada tahun 2015, tercatat 8,8 juta manusia yang meninggal akibat kanker.

Tercatat, kanker adalah salah satu dari empat penyakit penyebab kematian tertinggi dan tak bisa ditangani oleh banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Indonesia berada di urutan 8 di Asia Tenggara dan urutan 23 di Asia dengan angka 136,2 per seratus ribu penduduk.

Menurut data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per seribu penduduk di 2013 menjadi 1,79 per seribu penduduk di 2018

Kanker yang paling sering ditemui di masyarakat adalah kanker payudara, hati, paru-paru dan serviks.

Berdasarkan data yang dihimpun dari International Agency for Research on Cancer yang menganalisis data dari 185 negara di dunia dengan melihat lebih spesifik pada 36 jenis kanker. 

Salah satu hasil dari data itu adalah satu dari lima pria dan satu dari enam wanita berpotensi mengalami kanker dalam hidup mereka. Selain itu, Sebanyak satu dari delapan pria dan satu dari 11 wanita akan meninggal karena kanker.

Nah, data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi populasi manusia, makan semakin tinggi penderita kanker dan kematian akibat kanker. Oleh karena itu, wajar jika solusi untuk menurunkan angka kematian akibat kanker cukup sulit. Negara-negara di Asia Tenggara yang berhasil mengurangi angka kematian akibat kanker adalah Timor Leste, Thailand dan Singapura.

Indonesia akan semakin sulit untuk menurunkan angka kematian kanker jika gaya hidup dan pola makan tidak dirubah. Hal ini diperkuat dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Apakah Indonesia darurat kanker? Dalam 3 tahun terakhir, selalu ada berita bahwa Indonesia sedang dalam darurat kanker.

11 Juli 2017, Viva.co.id melaporkan Indonesia Darurat Kanker Payudara. 25 April 2018, Madelina Mutia, pendiri komunitas lovepink mengatakan bahwa Indonesia Dalam Keadaan Darurat Kanker Payudara. 8 Juli 2019, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyebut Indonesia Darurat Kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun