Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

AHY Calon Ketum Demokrat dan Capres 2024

14 Juni 2019   07:02 Diperbarui: 14 Juni 2019   07:31 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Harimurti Yudhoyono - Sumber: netralnews.com

Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY dengan cepat namanya masuk dalam daftar politisi-politisi top Indonesia. Akhir-akhir ini, kerap disebut sebagai calon menteri termuda jika benar bahwa Demokrat mengambil langkah berkoalisi dengan Jokowi-Ma'aruf.

Pertama kali namanya mencuat di publik ketika SBY, Ayahnya sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat menunjuknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Saat itu bersama Silvy, dengan nama paket AHY-Silvy, didukung oleh koalisi partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

Pencalonan AHY sebagai gubernur dinilai terlalu dini dan terkesan terpaksa bahkan menurut beberapa orang bahwa SBY tidak menunjuk kader-kader Partai Demokrat yang di atas kertas memiliki sepak terjang di dunia politik lebih baik ketimbang AHY.

Meskipun demikian, AHY tetap maju sebagai calon gubernur walaupun pada akhirnya, ia kalah dari Anis Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. Kegagalannya di kontes Pilgub DKi justru menjadi pelajaran berharga bagi AHY sebagai politisi baru.

AHY dilahirkan di Bandung (Jawa Barat) pada tanggal 10 Agustus 1978. Ia merupakan putra pertama dari pasangan romantis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sang Flamboyan, Almh. Ani Yudhoyono.

Pria berumur 40 tahun ini menikah dengan seorang model bernama Anisa Pohan. Saat ini, mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

AHY pertama kali mengenyam pendidikan dasar di Bandung, tetapi karena tugas ayahnya sebagai militer, AHY juga pernah bersekolah di Timor Leste (Waktu itu masih Timor Timur) hingga Amerika. 

Sejak kecil, AHY dikenal sebagai anak yang pintar. Tak heran, sewaktu mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seko AD di Fort Leavenworth pada tahun 1990, ia mendapatkan penghargaan karena prestasi akademik di sekolah Amerika.

Setelah penugasan ayahnya, mereka kembali ke Indonesia sehingga AYH melanjutkan pendidikan dasar menengah pertama di SMP Negeri 20 Jakarta. Kemudian ia melanjutkan ke SMA Taruna Nusantara Magelang. Lagi-lagi harus diakui bahwa putra pertama SBY ini sangat pintar. Tahun 1997, Pasca kelulusannya dari SMA Taruna Nusantara Magelang, AHY diganjar dengan penghargaan lulusan predikat terbaik dan meraih medali Garuda Trisakti Taruna Tama Emas.

Mengikuti jejak ayahnya di bidang militer, AHY masuk ke Akademi Militer Magelang.  Seperti biasa, suami Anisa Pohan ini lulus dari AKMIL sebagai lulusan terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan Adi Makayasa.

Kemampuan AYH di bidang akademik membuatnya meraih banyak penghargaan termasuk dipercaya sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer. 

Setelah itu, pada tahun 2001, AHY melanjutkan studi di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. Ia kemudian terpilih menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.

AHY melanjutkan studi magister di Master of Science in Strategic Studies Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Master Leadership and Management George Herbert Walker School, Webster University, dan Master Public Administration Harvard University.

Sekolah-sekolah sejenis untuk karirnya di dunia militer adalah Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikatdan sekolah komando Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat.

Menarik, selama mengenyam pendidikan, AHY selalu diganjar dengan penghargaan dan diberi label lulusan terbaik. Ia sendiri merupakan lulusan terbaik dari Harvard University dan Nanyang Technological University.

Dalam dunia militer, karirnya dimulai dari Perwira Pertama Pusat Kesenjataan Infanteri. Melewati banyak jabatan, AHY terakhir kali menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning.

Memilih pensiun dini adalah komitmen AHY untuk terjun di Dunia Politik. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa ia merupakan kontestan yang kalah dalam Pilgub DKI.

Meskipun demikian, Ketua Umum Partai Demokrat menunjuk lulusan terbaik Harvard University ini sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat pada Pemilu 2019.

Posisi ini menggantikan ayahnya untuk terjun ke daerah-daerah mengkampanyekan gerakan Demokrat. Penulis menilai bahwa inilah salah satu cara SBY menuntut anaknya mengenal dunia politik lebih luas karena di atas kertas, walaupun secara intelektual, AHY masuk dalam daftar top tetapi harus diakui bahwa dunia politik masih baru bagi Ayah Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Menarik, ketika kubu Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'aruf sedang memanas pasca Pemilu yang diharapkan ada sebuah rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi tetapi tidak pernah terjadi, AHY memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Jokowi. Baginya, Negeri ini dibangun dengan persatuan.

Pertemuan AHY dengan Jokowi dinilai sebagai pertemuan politik yang ditandai dengan Plat B 2024 AHY di mobil AHY. AHY dianggap melakukan hal ini untuk mempromosikan diri sebagai salah satu kontestan pilpres 2024 nanti.

Selain bertemu dengan Jokowi, Pertemuan bersama beberapa Kepala Daerah menunjukkan manufer pria kelahiran Bandung ini untuk bersaing pada tahun 2024.

Memutus dan mengakhiri perang dingin SBY dan Megawati telah dilakukan oleh AHY pada saat lebaran. Memang, silaturahmi yang dilakukan oleh keluarga SBY dinilai oleh publik demikian.

Kini SBY sudah tua, kepergian sang kekasih membuatnya sedih dan lemah. Dipercaya kiprahnya di dunia politik hanya dibelakang layar sehingga apapun yang terjadi AHY disiapkan sebagai generasi penerusnya.

Mengambil resiko pensiun dini adalah keputusan tepat SBY untuk anaknya sebelum partai yang didirikannya itu dikuasai oleh orang lain. Saat ini, AHY disebut siap menggantikan posisi ayahnya sebagai ketua umum. Hal ini ditegaskan oleh Politisi senior partai Demokrat.

"Bagi kami yang paling depan saat ini adalah AHY. Yang sudah maju, yang punya poling, yang sudah kerja ke daerah-daerah," ujar Max Sopacua di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Max menilai, AHY sebagai figur yang berhasil menaikkan elektabilitas partai Demokrat pasca pemilu walaupun saat ini perolehan kursi di parlemen hanya 54 kuris. Max pun mengatakan bahwa AHY sebagai kader terbaik Demokrat.

Oleh karena itu, AHY pantas diusung sebagai calon presiden pada tahun 2024. Menerima jabatan ketua umum merupakan salah satu jembatan dan patut diwaspadai jika ia berhasil masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'aruf.

Secara akademik, AHY bisa dan pengalaman dalam dunia politik lima tahun kedepan apalagi ditambah dengan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, AYH bisa.

AHY dipastikan akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan akan menjadi Calon Presiden Indonesia 2024.

Salam!!!
Referensi: Satu, Dua, Tiga, Empat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun