Mohon tunggu...
neni muningsih
neni muningsih Mohon Tunggu... Editor - be your self

be your self

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mondok di Zaman Milenial? Bukan Akhir dari Segalanya!

12 Juli 2019   14:38 Diperbarui: 12 Juli 2019   14:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seiring dengan perkembangan tekhnologi dan informasi, mulai dari zaman dulu sampai zaman sekarang pasti kalian merasakan perbedaannya. Bagaimana tidak, dulu yang mau apa-apa serba susah dan harus berusaha untuk mendapatkannya, sekarang semuanya bisa didapat hanya dengan kekuatan jari jemari kita. Ya bisa dibilang zaman sekarang itu "dunia ada di genggaman kita". Apa yang kita mau, apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan semuanya bisa di akses melalui si kecil mungil (android) itu.

Begitupun dengan gaya hidup ABG-nya (Anak Baru Gede). Mereka pasti selalu up to date dalam segala hal. Mulai dari fashion, gaya bahasa sehari-hari, pola makan ataupun dalam gaya hidup. Semuanya mereka tiru dari apa yang sedang tranding dan banyak digandrungi oleh banyak anak remaja. Anak-anak zaman sekarang bisa dikatakan sangat fashionable.

Di zaman milenial ini, anak-anak akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Karena mereka takut dibilang cupu lah, kudet lah, ndeso lah, katro lah, dan sebutan-sebutan lain yang menunjukkan bahwa mereka itu kurang update.

So, bagaimana dengan style anak pondokan zaman sekarang ini???

Kudet kah?

Cupu kah?

Ndeso kah?

Katro kah?

Buat kamu, anak-anak yang mondok di zaman milenial jangan minder kawan!!!

Jangan takut kalo kamu dibilang cupu, jangan takut kalo kamu dibilang kudet, jangan takut kalo kamu dibilang ndeso, atau apalah,,,, Mondok bukanlah akhir dari segalanya guys. Jangan berfikir kalo mondok itu nggak bisa modis, mondok itu gak bisa update, mondok itu nggak gaul dan jangan berfikir kalo mondok itu gak bisa ngembangin daya kreatifitas kita.

Cobalah kalian positif thinking tentang pondok pesantren!!!

Di zaman sekarang masyarakat khususnya anak-anak dan remaja mereka hidup individualis. Mereka jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya, mereka lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan bermain dengan gadgetnya. Mereka lebih asik dengan kehidupan mayanya dari pada dengan kehidupan nyatanya. Bahakan mereka mungkin tidak mengerti dengan keadaan lingkungannya.

Bersyukurlah kamu yang jadi sntri!!!

Karena dengan mondok kamu bisa bersosialisasi dengan teman-teman kamu, kamu bisa mengenal kehidupan di dalam pondok pesantren, dan dengan mondok kamu juga bisa menjadi lebih mandiri dan punya banyak teman. Kamu akan tahu mana yang benar-benar teman dan mana teman yang hanya ada disaat kamu suka saja.

Percayalah,

Kehidupan pondok pesantren jauh lebih menyenangkan, disana kita bisa mencari jati diri kamu. Kamu bisa mengeksplor keinginan kamu. Dan kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, pribadi yang sesuai dengan syari'at islam.

Lalu bagainama dengan bakat kita???

Jangan takut, dengan mondok kamu juga bisa ngembangin daya kreatifitas kamu. Misalnya saja buat kamu yang suka nyanyi atau suka main alat musik kamu bisa ikut hadroh (grup rebana). Selain kamu bisa ngembangin bakat kamu, kamu juga bakalan jadi artis di pondok pesantren, hehe,,,

Asal kalian tahu, dipondok pesantren itu tidak lepas dengan guyonan santrinya (candaan). Dengan guyonan tersebut kamu bisa melupakan sejenak permasalahan kamu. Kamu juga bisa menyelesaikan permasalahan kamu dengan teman kamu atau kamu juga bisa minta bantuan dengan orang yang lebih dewasa.

Di pondok pesantren kalian bisa menemukan banyak hal yang sulit kalian dapatkan di luar sana.

Jadi, mondok bukanlah akhir dari segalanya

Tapi mondok adalah awal dari segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun