Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Pantun Kontemporer (2024), 13. Pantun Seloka (2024) 14. Cerita Anak Tema Lebaran KPPJB (2024), 15. Sisindiran KPPJB, 16. Puisi Trilogi Ritus Katarsis Situ Seni (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Onti, kalau Onti Udah Jadi Nenek-nenek..."

15 Juni 2023   15:51 Diperbarui: 15 Juni 2023   15:53 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cuti bersama Kamis hingga Sabtu, dimanfaatkan si Bungsu untuk berlibur bersama suaminya. Mereka berbeda tempat berdinas, dan biasanya bertemu satu hari saja dalam seminggu. Suaminya bekerja di Purwakarta, sedangkan si Bungsu di Ciamis.

Cucu-cucuku, Cici dan Dede, yang sedang menginap di rumahku, memperhatikan si Bungsu  dengan serius.

"Onti, mau ke mana?" tanyanya kepo.

Si Bungsu terdiam. Tampak mencari alasan, biar Cici gak ikut.

"Eu, Onty mau nginep di kantor!" .si Bungsu menjawab sekenanya, sambil menahan senyum.

"Oh," Cici mengangguk-angguk.


Dia mengikuti ke mana pun Ontinya melangkah, seolah tak mau lepas.

Akhirnya, segala persiapan pun beres. Si Bungsu tampak cantik mengenakan baju overall. Cici   nampak senang melihat penampilan ontinya.

"Bajunya bagus amat, Onti!"ujarnya.

Matanya gemerlap, memandang ontinya dengan penuh kekaguman.

"Beneran?" si Bungsu tertawa.

Hm, dia tersanjung, nih!

"Iya, beneran!" Cici mengangguk mantap.

"Onti cantik, nggak?"

Cici mengangguk lagi. Tak dinyana, dia berbisik lirih.

"Onti, kalau Onti udah nenek-nenek, boleh, gak, bajunya buat Cici, ya? Soalnya, bagus banget!"

Ontinya yang bersiap masuk mobil, nampak tertegun. Dia mengurungkan niatnya, dan berbalik.

Dia pun berjongkok di depan Cici. Matanya nampak berkaca-kaca, merasa heran sekaligus terharu mendengar permintaan keponakannya yang masih kecil itu.

"Beneran mau nungguin baju ini sampek Onti jadi nenek-nenek?" tanyanya dengan suara serak.

Cici mengangguk mantap. Si Bungsu kemudian memeluk Cici dengan erat.

"Oke!" bisiknya.

Mendengar janji ontinya, senyum Cici pun mengembang.

Keesokan harinya, Cici dan Dede dapet kiriman baju dari si Bungsu, yang merasa kepikiran dengan permintaan Cici. Sesampai di tempat tujuan, dia segera mencari baju untuk kedua keponakannya.

Akhirnya Cici dapet baju impian, tanpa harus menunggu lama! Horeee...

Tuh, kan...Cici memang ahli berdiplomasi, kata-katanya suka bikin baper.

Mirip siapa, ya?

Hihihi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun