Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tadarus Al-Quran Juga Perlu Menetapkan Target

27 Maret 2023   04:09 Diperbarui: 27 Maret 2023   04:53 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Biasanya, paksu hanya bisa khatam satu atau dua kali dalam sebulan.

Dari percakapan itulah, paksu mulai memasang strategi. Dia mengatur pola tadarusnya, setiap selesai salat, atau ada waktu senggang, dia mulai tadarus.

Pada Ramadan tahun 2021 lalu, dia bisa khatam Al-Quran lima kali, tahun 2022 khatam 7 kali. Tahun ini dia menargetkan khatam 8 sampai 10 kali.

Targetnya adalah sebagai berikut:

  • Selepas subuh tadarus sebanyak1 juz
  • sebelum zuhur 2 juz
  • setelah zuhur 2 juz
  • selepas asar 2 juz
  • selepas magrib 1 juz
  • selepas isya 2 juz.

Hari-hari dilaluinya dengan tadarus secara rutin. Pagi, siang, sore, malam, Paksu terus melakukan tadarus. Akhirnya, dalam tiga hari, paksu khatam Al-Quran.

"Nek, alhamdulillah, sudah khatam!" ungkap paksu di hari ketiga Ramadan, Sabtu, 25 Maret 2023, menjelang magrib.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan berkah, Beh!" kuangkat tangan seperti berdoa.

Kami saling memanggil dengan sebutan yang biasa diucapkan oleh cucu-cucu.

"Minta doanya, Beh, buat anak, cucu, mantu, besan, dan saudara kita semua," ujarku.

Aku pernah mendengar dari Pak Ustaz, bahwa doa orang yang khatam Al-Quran tak terhalang, apalagi di waktu yang mustajab ini.

Paksu menadahkan tangan dan memanjatkan doa. Aku pun segera mengamininya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun