Ketika memutuskan menikah, itu artinya seseorang sudah siap untuk membina sebuah keluarga. Memang ada juga pasangan yang memilih menunda memiliki momongan. Namun, bisa dipastikan hampir sebagian besar pasangan segera ingin memiliki buah hati.
Menjadi suatu kebahagiaan bagi pasangan suami isteri (pasutri) bisa segera memiliki bayi. Berbagai program hamil atau promil pun dilakukan dengan harapan segera hamil.
Namun, ternyata tidak semua pasutri bisa mewujudkan impiannya segera memiliki anak. Ada yang menunggu hingga bertahun-tahun lamanya baru dinyatakan hamil. Ada yang masih berharap, ada yang akhirnya memasrahkan diri kepada Sang Pencipta.
Ya, kehamilan menjadi proses kompleks. Banyak hal yang memengaruhinya. Ada yang dapat hamil dengan cepat, ada juga yang membutuhkan waktu dan usaha untuk mendapatkannya.
Chief Medical Service Kosambi Maternal and Children Center (KMNC) -- klinik ibu dan anak, dr. Yoviena Kusuma Dewi, CLC, menyampaikan jika ingin memiliki anak, kesuburan menjadi faktor penting yang wajib diperhatikan.
"Fertilitas atau kesuburan diartikan sebagai kemampuan untuk bereproduksi atau menghasilkan keturunan," katanya saat ditemui di Klinik KMNC Greenlake, Tangerang, Banten.
Dikatakan, kesuburan menjadi salah satu faktor penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan kehamilan. Karena itu, setiap perempuan ataupun pria dianjurkan untuk menjaga kesuburan dan kesehatan organ reproduksinya sebaik mungkin.
Sayangnya, tidak semua pasangan subur. Tidak sedikit juga pasangan yang mengalami infertilitas atau ketidaksuburan. Tingkat kesuburan seseorang perlu diperiksa saat pasangan memiliki kesulitan atau ketidakmampuan untuk bereproduksi secara alami, atau mengalami ketidaksuburan.
Banyak faktor yang membuat seseorang infertilitas yang tidak memiliki gejala jelas. Gejala yang paling umum dari masalah kesuburan adalah siklus menstruasi tidak teratur, menstruasi ringan atau berat yang tidak normal dan kram parah saat menstruasi, hingga nyeri panggul atau nyeri selama hubungan seksual.
"Suami dan istri itu memiliki peluang yang sama besar sebagai penyebab infertilitas. Jadi, di KMNC itu di cek dua duanya. Jadi, tidak bisa hanya isteri atau suami yang diperiksa. Harus dua-duanya. Kesuburan bukan hanya masalah kesehatan wanita, melainkan juga pria," jelas dr. Yovie.
Biasanya, pasangan ingin bisa segera mendapatkan kehamilan mengikuti promil atau program merencanakan kehamilan. Promil yang dijalankan oleh setiap pasangan berbeda-beda.
"Namun, promil ini sangat baik untuk pasangan yang sudah menikah 2 tahun namun belum juga mendapat momongan," kata dr. Yovie.
Menurutnya, masih banyak kekeliruan dari pemahaman orang-orang mengenai promil. Harus dipahami, promil itu fokusnya tidak hanya untuk mendapatkan kehamilan.
Melainkan juga mempersiapkan diri calon ayah dan calon ibu secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan, sehingga calon ibu dapat mengalami kehamilan yang sehat.
Saat ini, ada banyak klinik fertilitas yang dapat dikunjungi untuk mendapatkan pencerahan mengenai kesehatan kesuburan. Di Klinik KMNC Greenlake menawarkan program fertilitas dengan biaya terjangkau.
Program fertilitas adalah layanan terpadu untuk membantu pasangan suami istri yang ingin memiliki buah hati namun karena alasan medis tertentu sulit dilakukan secara alami (infertilitas).
Di KMNC Ferlity Centre, promil ditangani oleh ahlinya. Satu di antaranya, dr. Muhammad Ikhsan, Sp.OG. Dokter spesialis kandungan yang sudah berpengalaman menangani pasangan yang ingin mengikuti program fertilitas.
Program fertilitas dimulai dari yang alami, indenfikasi masalah, fokus memperbaiki kondisi kesehatan ibu dan pasangan untuk mencapai kesehatan yang baik, agar kondisi organ reproduksinya subur dan siap menghadapi kehamilan.
Berikut konsultasi obgyn, pemeriksaan USG, pengecekan organ reproduksi wanita, pengecekan sperma ayah dan pemberian vitamin kesuburan. Biaya untuk layanan ini jauh lebih terjangkau jika dibandingkan di klinik atau rumah sakit lainnya.
"Setelah itu, baru dapat dilihat inseminasinya. Program bayi tabung adalah pilihan terakhir jika inseminasi alami sulit dilakukan oleh pasangan infertilitas," kata dr. Yovie.
Dalam melakukan terapi fertilitas dibutuhkan tim dokter multidisiplin. Tentu saja juga harus didukung dengan fasilitas yang lengkap agar tindakan dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan pasien.
Dengan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat, pasien bisa menjalani terapi seperti pemberian obat-obatan tertentu untuk membantu program kehamilan.
Perlu diingat oleh setiap pasangan untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan. Â Dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dengan baik, seperti mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, mengelola stres, hingga melakukan praktik hubungan seksual yang sehat.
