Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empat Jalan Surga bagi Muslimah

23 Januari 2023   09:26 Diperbarui: 23 Januari 2023   09:42 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadzah Hj Herlini Amran (dokumen pribadi)

Majelis Taklim Al Ihsan Permata Depok bekerja sama dengan Majelis Taklim Sektor Berlian D menyelenggarakan Kajian Muslimah bertema "Jalan Surga bagi Muslimah", di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Pondok Jaya, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu 21 Januari 2023.

Kajian disampaikan oleh Ustadzah Hj Herlini Amran -- anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang aktif berdakwah. 

Sebanyak lebih dari 200 jamaah begitu antusias menyimak bekal apa yang akan dibawa menuju surga. Para jamaah ini berasal dari warga Permata Depok dan di luar warga Permata Depok.

Sebelum kajian dimulai, diawali dengan pembacaan saritilawah surat Annisa oleh Ustadzah Nurul Hidayanti, qoriah peraih juara dua lomba MTQ tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2022. 

Ustadzah Nurul sendiri adalah isteri dari Ustadz Syamsuri Firdaus, seorang qori internasional peraih juara satu lomba MTQ di negara Turki tahun 2019. Sementara itu, terjemahannya dibacakan oleh Lulu Hasanah, anggota MT Sektor Berlian D.

Baca juga: Muslimah Wajib Tahu Bedanya Darah Haid, Istihadah dan Nifas

Kemudian dilanjutkan dengan kajian. Ustadzah Herlini menyampaikan setiap manusia selalu menginginkan dirinya dapat masuk ke dalam surga. Tidak ada seorang pun yang bercita-cita masuk neraka. Di akhirat itu tidak ada "pilihan" lain, surga atau neraka.

Dikatakan terdapat 8 pintu surga yang disediakan bagi mereka yang terpilih bagi hamba-hamba Allah yang beriman. Ada Ar-Rayyan, pintu surga yang dikhususkan untuk orang-orang yang gemar berpuasa.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ada juga pintu surga As-Shadaqah, yang dikhususkan untuk orang-orang yang gemar bersedekah. As-Shalat, pintu surga yang lain, yang ditujukan kepada orang-orang yang rajin shalat, baik itu fardhu maupun sunnah.

Pertanyaannya, jalan menuju surga itu seperti apa? Apakah ada petanya seperti halnya jalan di dunia? Lalu apa saja perilaku yang dapat membuka pintu surga bagi perempuan atau muslimah?

Rasulullah pernah bersabda kebanyakan penghuni neraka adalah perempuan. Namun, banyak juga muslimah yang masuk surga. Bahkan, ada wanita-wanita muslimah yang bisa masuk surga dari pintu manapun.

Sejatinya, seorang perempuan itu sangat mudah untuk menjadi penghuni surga. Tentu saja surga ditujukan bagi siapa saja yang selalu beramal baik, menaati segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Allah SWT telah meninggikan dan memuliakan kaum perempuan. Allah berikan  keistimewaan itu karena beratnya ujian yang harus dilalui seorang perempuan seperti saat hamil, melahirkan, mengurus rumah serta mendidik anak dan sebagainya.

Karena itu, Allah memberikan banyak keistimewaan dengan memberikan jaminan untuk masuk ke pintu surga mana pun. Keistimewaan ini juga sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Ahmad.

Nabi bersabda, "Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: "Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau". (HR. Ahmad)

Dari hadist tersebut, Ustadzah menukilkan "peta" jalan menuju /9surga. "Peta" ini berupa amalan dan perilaku yang dapat membuka pintu surga bagi perempuan. Ya, wanita muslimah bebas mau masuk surga dari pintu manapun, asalkan memenuhi 4 kriteria berikut ini:

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

1.    Shalat 5 waktu

Ini adalah amalan shalat yang wajib untuk dilaksanakan oleh umat muslim dan menjadi amalan pertama yang akan dihisab. Shalat adalah rukun Islam yang sangat ditekankan setelah 2 kalimat syahadat.

Tidak pernah meninggalkan shalat-shalat wajib -- subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isy'a, kecuali di saat-saat diharamkan shalat, seperti saat haidh dan nifas.

Namun, yang harus diingat, shalat di sini bukan sekedar shalat hanya gerakan tubuh saja. Apakah shalat kita sudah benar? Sesuai dengan rukun-rukunnya? Apakah kita tidak melalaikan shalat? Tidak malas mengerjakannya dan tidak menunda-nunda shalat.

Apakah kita termasuk yang memprioritaskan waktu shalat? Apakah kita paham dengan gerakan shalat kita? Paham juga dengan apa yang kita baca? Konsentrasi dengan bacaan yang kita baca? Apakah shalat kita khusyuk dalam kondisi apapun?

Harus diingat bahwa shalat itu sesungguhnya mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar.  Sebagaimana firman Allah dalam surat Al 'Ankabut ayat 45, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar."

Perbuatan fahisyah yang dimaksud pada ayat di atas adalah perbuatan jelek yang disukai oleh nafsu seperti zina, liwath (homoseks, lesbi, LGBT). Sedangkan yang munkar adalah perbuatan selain fahisyah yang diingkari oleh akal dan fitrah.

Jika setelah shalat kita melakukan perbuatan keji dan mungkar, berarti ada yang salah dari cara shalat kita. Shalat yang kita kerjakan belum sempurna. Padahal janji Allah itu benar.

Karena itu, sempurnakan shalat agar tercegah dari perbuatan keji. Mohon pertolongan Allah agar kita dapat melaksanakan shalat dengan baik dan benar. Shalat begitu penting dan menempati urutan pertama amal seseorang.

Shalat juga menjadi barometer amal-amal lainnya. "Amal yang akan dihisab pertama kali dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, baik pula seluruh amalnya. Jika buruk shalatnya, buruk pula seluruh amalnya." (HR. Tirmidzi)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

2. Berpuasa di Bulan Ramadhan

Puasa di sini, bukan sekedar menahan lapar dan haus dari subuh hingga maghrib. Tapi juga harus dibarengi dengan menjaga lisan, pikiran, dan hati dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Jangan ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Membicarakan aib orang lain dosa, yang mendengarkan juga kebagian dosanya.

Sekarang ini media sosial bisa menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dosa jariah. Entah sudah berapa banyak aib keluarga terumbar melalui media sosial, dan disadari atau tidak disadari, kita terjerat dalam dosa jariah.

3. Menjaga kemaluan

Artinya, menjaga kehormatan keluarga. Tidak berzina atau mendekati zina. Isteri harus menjaga pergaulannya dan cara berpakaiannya agar tidak menimbulkan fitnah dan bisa mendekatkan diri pada zina.

"Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk." (QS. Al Isra': 32)

Namun, terkadang dalam kehidupan suami isteri diwarnai pertengkaran, lalu suami mengucapkan "saya ceraikan kamu" secara lisan tanpa keputusan hukum negara.

Meski belum sah secara hukum negara, tapi sah menurut hukum agama. Jatuhnya sudah cerai dan bukan lagi pasangan suami isteri secara hukum agama.

Lalu karena menyesal, dengan gampangnya dia minta maaf, kemudian berkumpul lagi tanpa mengikuti syariat Islam. Nah, ini jatuhnya zina dan hubungan suami isteri itu menjadi berdosa karena tidak sah sebagai suami isteri.

Terlebih jika ucapan talaq itu berkali-kali diucapkan. Karena jika sudah tiga kali mereka tidak bisa menikah lagi kecuali jika mantan isteri sudah menikah lagi kemudian bercerai.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

4. Taat pada suami

Sering kita mendengar pernyataan "suami yang bagaimana dulu yang harus ditaati? Jika suami mengabaikan shalat atau berbuat kasar atau hal-hal lain yang menyakiti fisik dan hati isteri, apakah layak untuk ditaati?"

Di Alquran tidak disebutkan taat pada suami dengan syarat kondisi suami seperti apa. Yang namanya suami ya suami tidak ada tapi-tapi suami begini, suami begitu.

Selama masih ada ikatan pernikahan yang sah tetap berlaku kewajiban suami isteri. Isteri tetap harus taat pada suami. Selama ketaatan pada suami itu bukan untuk kemungkaran atau kemusyrikan.

Kalau disuruh taat agama ikuti. Semisal isteri diminta suami memakai jilbab, turuti meski suami sendiri belum menjadi imam yang baik. Kecuali boleh tidak taat untuk  hal-hal maksiat. Jangan mengingkari kebaikan suami.

Taat kepada suaminya di sini juga berarti ia juga mampu menjaga barang-barang suaminya dan amanat suaminya sehingga suaminya pun ridha terhadapnya.

Jika seorang istri mengerjakan segala yang diperintahkan suami dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT, maka dia telah membuka jalannya menuju surga Allah SWT.

Seorang istri selama hidupnya hanya mengerjakan ibadah wajib seperti salat 5 waktu, puasa, maupun zakat,  tidak pernah mengerjakan ibadah sunnah, namun selalu menaati perintah suami dalam hal baik-baik dan tidak dilarang oleh Allah SWT, maka dia kelak bisa masuk surga dari pintu mana saja.

Rasulullah SAW bersabda, "Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga." (HR. Tirmidzi)

Suami yang berbuat dzolim itu urusan suami pada Allah bukan urusan kita. Sebagai isteri, kita tetap harus taat. Bertahan demi anak-anak karena ada ladang pahala di sana.  

Tetapi Islam membolehkan isteri mengajukan cerai jika sudah tidak kuat menghadapi perilaku suami yang dzolim dan memenuhi persyaratan menurut syariat Islam.

Namun, yang harus diingat masuk syurganya kita bukan karena ketaatan kita pada suami melainkan karena rahmah Allah, kasih sayang Allah pada hambaNya.

Majelis Taklim Sektor Berlian D (dokumen pribadi)
Majelis Taklim Sektor Berlian D (dokumen pribadi)

Demikian 4 syarat jalan surga bagi muslimah. Jika muslimah mengikuti 4 syarat ini, insyaallah bisa menuju syurga dari pintu manapun. Namun, dengan catatan, kita harus dalam keadaan beriman.

Beriman itu penting. Meski dia itu baik tapi tidak beriman, tidak bersyahdat, tidak akan masuk syurga. Beriman ini menjadi syarat utama dan jalan utama seorang hamba masuk syurga.

Mari kita bersama-sama berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu untuk selalu cinta kepadaMu, mencintai orang yang selalu mencintaiMu, dan amal yang dapat menyampaikanku untuk mencintaiMu. Ya Allah, jadikanlah cinta kepadaMu melebihi cintaku terhadap diriku sendiri, keluarga, dan air yang dingin)." (HR. Tirmidzi).

Setelah kajian dilanjutkan dengan tanya jawab dan pembagian doorprize kepada jamaah. Panitia menyiapkan hadiah menarik dan bermanfaat kepada para 10 jamaah yang datang pertama, 10 jamaah datang berikutnya, 10 jamaah yang bertanya, 10 jamaah yang menjawab pertanyaan ustadzah, 10 jamaah yang menjawab pertanyaan dari panitia.

Panitia juga membagikan cendramata kepada isteri Ketua RW 007 dan para isteri Ketua RT di lingkungan RW 007 Permata Depok, sebagai ucapan terima kasih atas supportnya sehingga acara kajian muslimah ini berjalan lancar dan sukses.

Demikian. Semoga bermanfaat. Wallahu'alam bisshiwab

Ustadzah Herlini berfoto bersama Ibu RW dan Ibu RT di RW 007 Permata Depok (dokpri)
Ustadzah Herlini berfoto bersama Ibu RW dan Ibu RT di RW 007 Permata Depok (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun