Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

PP PERDOSRI Periode 2022-2027 Dilantik, Siap Memajukan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia

17 Desember 2022   10:30 Diperbarui: 17 Desember 2022   10:31 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) periode 2022-2027 melakukan serangkaian kegiatan pelantikan, sarasehan dan Rapat Kerja Pengurus Pusat PERDOSRI Periode 2022-2025 pada Jumat, Sabtu, Minggu 16-18 Desember 2022, di Hotel Fairmont, Jakarta. 

Sebelum pelantikan dilakukan acara serah terima jabatan dari kepengurusan lama kepada kepengurusan yang baru dengan pembacaan naskah surat keputusan, pembacaan naskah pelantikan, pembacaan sumpah pengurus.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, SpOT, memberi pengalungan IDI kepada  Ketua Umum PP PERDOSRI periode 2022-2025 dr. Rumaisah Hasan, SpKFR, NM (K) dan pengurus lainnya.

Dalam pelantikan ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Etik dan Disiplin PERDOSRI, dr. Deddy Tedjasukmana, Sp.K.F.R., K.R. (K), MARS, MM, MPM, MH, beserta Ketua Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia, Prof. Dr. dr. Hening Laswati, Sp.K.F.R., K.R. (K).

Usai pelantikan, Ketua Umum PP PERDOSRI periode 2022-2025 dr. Rumaisah Hasan, Sp.K.F.R., N.M. (K), menyampaikan beberapa tantangan satu-satunya organisasi profesi Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia, yang dipimpinnya.

Salah satunya, secara internal masih sedikitnya jumlah dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia. Karena itu, perlu diperbanyak program studi dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk menghasilkan Sp.K.F.R.

Saat ini, ada sekitar 1000 dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR) di Indonesia di Indonesia. Jumlah tersebut dirasakan masih sangat kurang untuk populasi orang Indonesia. Terlebih, ada beberapa propinsi yang belum memiliki dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi seperti di Papua Barat.

"Kami harapkan pemerataan SpKFR di seluruh Indonesia semakin membaik. PERDOSRI terus mendengar aspirasi seluruh SpKFR untuk kesejahteraan SpKFR dan Indonesia, dengan amanah lebih dari 1000 SpKFR di seluruh Indonesia," ujarnya.

Akibat jumlahnya yang masih sedikit ini, distribusi dokter Sp.K.F.R tidak merata di Indonesia. Banyak yang memilih ditempatkan di kota. Pertimbangannya lebih  karena kelengkapan sarana dan prasarana kedokteran fisik dan rehabilitasi. 

"Alasan lainnya karena perhatian pemerintah yang belum maksimal terhadap keberadaan profesi dokter spesalis, termasuk Sp.K.F.R. baik mengenai keselamatannya dan kesejahteraannya," tutur dr. Rumaisah yang ditemui usai pelantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun