Program We See Equal juga mendorong penerapan SOP Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan, serta memberikan Modul Choices yang berisi pendidikan karakter.Â
Modul ini telah diduplikasi oleh 30 sekolah, dan akan diduplikasi di 75 sekolah lainnya dengan dukungan Dinas Pendidikan untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di level zero case.
Yanti Kusumawardhani selaku Child Protection Specialist dari Save the Children Indonesia, menambahkan, upaya untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan juga membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dari masing-masing individu.Â
Empat Pendekatan
Dalam mencegah eksploitasi dan kekerasan seksual pada anak, baik laki-laki dan perempuan, Save the Children menekankan pentingnya beberapa pendekatan.Â
Pertama, penyadaran; menyadari perilaku dari semua pihak terkait upaya untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, khususnya kekerasan seksual, baik di dalam kehidupan pribadi, maupun pekerjaan.Â
Kedua, pencegahan; meminimalisasi risiko segala bentuk kekerasan dan eksploitasi anak. Ketiga, pelaporan; mengambil langkah saat timbul kecurigaan atau kekhawatiran terkait dugaan kekerasan seksual atau eksploitasi anak.Â
Keempat, menanggapi; memastikan bahwa tindakan segera diambil untuk mengidentifikasi dan menangani laporan kekerasan dan eksploitasi anak, dan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak/orang yang terlibat.Â
Kedua pihak berharap dengan segala upaya dan tindakan pencegahan kekerasaan pada perempuan dan anak dapat menjadi langkah nyata yang berkelanjutan untuk memerangi kekerasan berbasis gender. Sehingga dapat membantu menghadirkan kesempatan hidup yang lebih setara dan berkualitas bagi para perempuan dan anak.
Mari, bersama-sama berani katakan "Tidak" pada kekerasan perempuan dan anak!
Kepada seluruh perempuan Indonesia "Ayo Berani Bicara" untuk mengungkapkan kasus kekerasan ini mulai dari sekarang.Â
Jika ada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, langsung hubungi call center 129 atau whatsapp 08111-129-129. Â