Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Ada Paksaan Pakai Jilbab di Sekolah Negeri (Anak-anak Saya)

7 Agustus 2022   09:53 Diperbarui: 7 Agustus 2022   09:56 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, jilbab itu dipakai selama berada di lingkungan sekolah dan selama proses belajar berlangsung saja di hari itu. Setelah sekolah usai, terserah anaknya, mau lanjut pakai silakan, tidak juga boleh. Setidaknya, begitu yang terjadi di sekolahnya anak-anak saya.

Mungkin guru tersebut salah dalam berkomunikasi, tetapi maksudnya baik. Jadi, menurut saya, pihak guru juga tidak sepenuhnya salah.

Kita sebaiknya menyikapi kasus tersebut dengan bijak juga. Jangan dikaitkan bahwa tindakan guru tersebut sebagai bentuk intoleransi. Guru kan tidak menyinggung agama yang lain.

Guru tetap mengedepankan sikap toleransinya yang ditunjukkan dengan menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya yang dimiliki individu setiap siswa yang bersekolah di sekolah tersebut.

Jika anak sudah di rumah, itu sudah menjadi tanggung jawab orang tua, bukan lagi guru dan sekolah. Tetapi selama berada di lingkungan sekolah, itu menjadi tanggung jawab sekolah.

Meski demikian, kita, siapapun itu, hendaknya memotivasi anak memakai jilbab dengan menggunakan bahasa yang halus, bukan dengan intimidasi atau perundungan. 

Kasus ini menjadi pembelajaran buat kita semua bahwa apa yang menurut kita baik, belum tentu bisa diterima dengan baik pula. Jadi, cara berkomunikasinya harus diperbaiki dengan yang lebih humanis.

Demikian pendapat saya. Semoga Allah menjaga kita dari segala fitnah dan keburukan.

Wallahua'lam bishshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun