Usia pernikahan saya baru 17 tahun pada April lalu. Selama berumah tangga itu, entah sudah berapa kali saya berganti-ganti asisten rumah tangga (ART). Kalau dihitung mungkin sudah lebih dari 10 ART.
Ada yang hanya 3 bulan, ada yang 6 bulan, ada yang 1 tahun, dan paling lama 10 tahun. Ada yang hanya 1 ART, ada juga yang 2 ART.
Rentang usianya juga bermacam-macam.
Ada yang masih anak-anak umur 14, remaja, dewasa, ibu rumah tangga, bahkan ada yang berusia lansia!
Tempat tinggalnya pun berbeda-beda. Ada yang dari Bogor, Jawa, Serpong, ada juga yang sekitaran Citayam dan Depok, Jawa Barat.Â
Saya butuh ART karena anak saya masih kecil-kecil, sementara saya dan suami bekerja. Â Tapi saya lebih menekankan untuk fokus pada anak saya saja.
Meski begitu, saya tidak terlalu mempercayakan ART begitu saja. Jadi, saya minta tolong ibu saya untuk mengawasi. Biar saya tenang saat bekerja. Tidak mengkhawatirkan anak-anak bagaimana-bagaimana.
Jam kerja ART yang menginap dari jam 7 pagi sampai menjelang maghrib. Jadi, kalau suami dan anak-anak butuh sesuatu ya saya yang melayani. Saya tidak ingin mengganggu jam istirahatnya.
Kebutuhan sehari-harinya juga saya penuhi. Termasuk biaya berobat ke klinik jika sakit.
Sementara ART yang tidak menginap, jam kerjanya dari jam 7 pagi sampai Ashar. Atau setidaknya saya atau suami sudah sampai di rumah.Â
Jika, saya atau suami belum pulang juga sampai jam 5 sore, saya sering minta tolong ibu atau ayah atau abang saya untuk menjaga anak-anak saya.