Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Lika-liku ART Saya, dari ABG hingga Lansia

22 November 2021   16:53 Diperbarui: 26 November 2021   01:58 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi asisten rumah tangga. Sumber: Thinkstock/Choreograph via Kompas.com

Saya bersyukur jam kerja saya tidak harus jam kantoran. Karena saya pekerja lapangan, saya tidak harus jam 7 pagi sampai di kantor. 

Membuat laporan juga tidak harus di kantor. Setiap laporan yang masuk sudah dianggap hadir. Tidak perlu lagi tanda tangan kehadiran.

Jadi, saya masih leluasa mengurus anak-anak saya, baru berangkat. Kecuali jika ada jadwal piket pagi. Biasanya saya minta hari Sabtu.  Suami biasanya sangat jarang ada kerjaan, jadi ada yang mengawasi anak-anak.

Saya mendapatkan para ART ini ya dari mulut ke mulut ART di kompleks rumah, ada yang datang sendiri, ada juga dari abang sayur yang biasa mangkal di kompleks rumah.

"Bang, kapan mudik?" tanya saya ketika berbelanja.

"Mungkin seminggu lagi," jawabnya.

"Kira-kira ada nggak yang mau bantu-bantu saya, nggak Bang?" tanya saya. 

"Oh, iya Bu, nanti saya cari ya, kayaknya sih ada yang mau kerja," katanya.

Kalau mendatangkan dari Jawa berarti konsekuensinya, saya harus mengongkosi si abang sayur dan si mbak yang didatangkan. Begitu pula ketika tiba-tiba si mbak pulang kampung. 

ART dari Jawa, ada beberapa, dan rata-rata tidak lama. Lebih karena mereka menikah. Janjinya sih mau balik lagi. Ditunggu seminggu eh tidak datang-datang juga. 

Setelah ditelepon, katanya dilarang suaminya. Entah alasan yang mengada-ada, entah memang demikian adanya. Ya, sudahlah. Mau bagaimana lagi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun