Hujan dari semalam belum juga reda,
langit terus saja menangis tanpa jeda, membuat suasana begitu beda,
rintiknya riuh membunyikan benda-benda.
Berlarian anak-anak muda,
baju mereka terpercik noda,
bocah kecil memegang tangan bunda,
ada yang melipat tangan di dada,
di pojok sekumpulan remaja bercanda.
Taklama terdengar aba-aba dalam nada, bagai hentakan lari kuda,
yang menyeret putaran roda,
seolah perjalanan ini tak bisa lagi ditunda, gelisah seperti ada sesuatu yang melanda.
Kami siap berdiri di bawah tenda,
khidmat menyaksikan pimpinan bersabda,
serukan semangat itu harus masih ada, takada kata putus asa untuk merenda,
semangat sumpah pemuda!
Disampaikan upacara ini bukanlah propaganda,
hanya pengingat jangan sampai tergoda, untuk mengoyak lambang burung garuda,
oleh terselubung banyak agenda,
ingatlah "lebih baik" jangan "daripada"
Meluncur beragam cerita dan legenda,
tentang kegigihan mahapatih gajah mada,
atau kisah heroiknya para pejuang melawan penjajah: portugis, inggris, prancis, spanyol, jepang dan belanda,
berkorban hingga berkalang syuhada,
demi tegaknya persatuan di bumi persada.
Maka bersumpahlah kau wahai pemuda,
jaga NKRI dan selalu waspada,
di mana saja, meski di beranda,
buka mata, tajamkan telinga, membaca banyak tanda
agar tidak terjadi perang saudara seperti kisah baratayuda
Semoga tuhan selalu memberikan huda, agar negeri ini tak tercerai berai oleh mereka yang bermuka ganda,
terselubung di antara ada dan tiada
maka demi nusa dan bangsa, kita harus menjaga, menjadi garda