Kalau tisu habis, saya tidak langsung segera membeli tisu baru. Saya memanfaatkan lap berbahan kain yang dapat dicuci dan dipakai berulang-ulang sehingga tidak menghasilkan limbah kertas.
Menghemat penggunaan tisu berarti memberikan dampak yang cukup besar bagi keberlangsungan pohon. Bukan begitu?
5. Mengurangi pemakaian kantong plastik
Setiap 3 Juli diperingati sebagai International Plastic Bag Free Day atau Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia. Peringatan ini diciptakan oleh Bag Free World untuk menyadarkan masyarakat dampak buruk dari kantong plastik sekali pakai di seluruh dunia.Â
Kita memang tidak bisa lepas begitu saja dari penggunaan kantong plastik. Tapi, setidaknya ketika saya atau anak-anak berbelanja selalu membawa kantong belanja sendiri.Â
Saya juga kerap menolak jika hanya belanja satu atau dua barang kemudian dimasukkan ke kantong plastik. Biasanya, kantong plastik saya kembalikan lagi ke penjualnya, lalu barang yang saya beli saya memasukkannya ke dalam tas atau saya pegang di tangan kiri kanan saya.Â
Ini adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi kantong plastik sekali pakai.Â
6. Â Mengurangi frekuensi menggunakan kendaraan bermotor pribadi
Kendaraan bermotor berbahan bakar fosil adalah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK). Tingkat penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi menjadi salah satu penyebab kepadatan GRK di atmosfer bumi.Â
Karenanya, saya sering membiasakan anak-anak berjalan kaki untuk jarak 500 meter hingga 1 km. Kebetulan juga saya "hobi" berjalan kaki. Ya anggap saja olahraga. Selain menghemat uang, juga menyehatkan bukan?
Selain itu, saya juga anak-anak kerap naik sepeda untuk keperluan berbelanja di sekitar kompleks rumah yang areanya cukup luas. transportasi ini lebih ramah terhadap lingkungan karena sama sekali tidak membutuhkan bahan bakar dan sama sekali tidak mengemisi GRK.Â