Banyak keunikan yang ditawarkan Danau Toba. Mulai dari legenda Danau Toba, sejarah terbentuknya, Pulau Samosir-nya, budaya Batak-nya yang luar biasa indah, serta seni budaya dan hal-hal menarik lainnya.
Karena itu, Danau Toba akan semakin menarik jika dikembangkan dengan pendekatan storynomic tourism sebagai strategi promosi pariwisata di Indonesia.
Storynomics tourism adalah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi.Â
Jadi, mempromosikan potensi wisata dengan mengemas keindahan pesona Indonesia dalam sebuah cerita yang menarik, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan (mancanegara) mengunjungi Indonesia.
Sebagaimana kita tahu, sejarah terbentuknya Danau Toba begitu menarik. Terbentuk dari hasil letusan gunung berapi mahadahsyat yang memengaruhi 60% populasi di dunia kala itu. Nah, ini bisa dijadikan narasi menarik untuk memikat wisatawan berkunjung ke Danau Toba.
Melalui strategi ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan cerita-cerita menarik di balik DSP tersebut. Dengan strategi ini pula akan timbul awareness dan experience dari para wisatawan. Yang pada akhirnya, diceritakan kembali kisah tersebut ke wisatawan lainnya.
Dari promosi ini juga akan berkontribusi dalam pendapatan devisa negara dan menggerakkan perekonomian masyarakat pulau Sumatera umumnya dan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, khususnya.Â
Danau Toba Destinasi Wisata "Bali Baru"
Dengan sejumlah potensi yang dimiliki Danau Toba, maka Danau Toba layak sebagai destinasi wisata program "Bali Baru". Program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memang untuk meyakinkan masyarakat Indonesia dan internasional bahwa banyak destinasi menarik di Indonesia.Â
Tidak hanya Bali, tetapi juga Danau Toba.
Itu sebabnya, Danau Toba masuk dalam salah satu dari lima destinasi super prioritas, selain Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara). Jadi, saat masyarakat dunia ditanya tentang Indonesia, tidak hanya Bali yang terucap, tetapi juga Danau Toba (dan daerah-daerah lainnya).Â
Dari sisi sosial budaya, ada musik tradisional Gondang Batak, tari Tor-Tor, dan kerajinan ukiran khas yang dikenal dengan nama ukiran Gorga. Belum lagi kekayaan hutan yang juga menyimpan potensi agrowisata yang masih dapat dikembangkan. Â