Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Resep Tape Singkong Goreng Madu yang Murah, Nikmat, dan Sehat!

18 Maret 2021   13:17 Diperbarui: 19 Maret 2021   01:25 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singkong kukus setengah matang ditaburi ragi tape (Dokumen pribadi)

Ini adalah tape goreng yang saya lumuri dengan madu. Tapenya hasil bikin sendiri. Dan, percaya tidak, ini adalah pertama kalinya saya membuat tape. Amazing banget buat saya. Oh begini ternyata membuat tape hehehe...

Bukan tanpa sengaja saya membuat tape. Kalau anak pertama saya tidak mendapatkan tugas membuat pangan hasil bioteknologi yang divideokan, mana pernah saya tahu prosesnya seperti ini. Jadi, saya mendapat ilmu juga akhirnya.

Anak saya bikin, saya juga bikin. Saya ingin tahu saja. Saya memang tahu tape terbuat dari singkong yang difermentasikan melalui bantuan ragi tape atau Saccharomyces cerevisiae. Tapi saya tidak tahu prosesnya.
Saya juga belum pernah melihat dan pegang wujud ragi seperti apa. Nah, saya jadi ikut praktik deh karena penasaran.

Waktu saya SMP sepertinya tidak ada praktik bikin tape deh. Beda kurikulum juga kan. Atau mungkin ada, tapi saya ke mana ya? Bolos? Ah itu tidak mungkin. Saya kan termasuk anak paling rajin. Ya sudahlah, lupakan saja. Buat apa dipikirkan? Hehehe...

Ternyata cara membuat tape mudah. Singkong dikupas, dipotong-potong, lalu dicuci bersih, kemudian dikukus selama 30 menit. Lalu ditiriskan. Setelah dingin dilumuri dengan ragi yang sudah dihaluskan, bungkus deh dengan daun pisang. Diamkan selama 2-3 hari. Jadi deh tape. Simpel, bukan?

Ketika bungkusan daun pisang dibuka, tape ditumbuhi jamur yang mirip jamur di tempe. Tadinya saya pikir busuk, eh ternyata memang begitu penampakannya. Saya coba ya rasa tapenya asam-asam begitu seperti tape-tape yang pernah saya cicipi.

Sebenarnya saya tidak terlalu suka makan tape. Anak-anak saya juga tidak suka. Hampir dibilang saya nyaris tidak menyentuh olahan panganan yang berbahan dasar tape. Mungkin karena saya merasa asamnya tape tidak alami saja karena ada fermentasi.

Singkong kukus setengah matang ditaburi ragi tape (Dokumen pribadi)
Singkong kukus setengah matang ditaburi ragi tape (Dokumen pribadi)
Beda dengan buah-buah muda yang asam seperti mangga muda atau kedongdong yang biasa dipakai sebagai bahan utama ngerujak. Atau kuah makanan yang rasa asamnya dari buah tomat atau asam jawa yang menggugah selera.

Tapi, sayang juga ini tape kalau tidak dimakan. Masa dibuang? Dalam kamus hidup saya tidak ada istilah buang-buang makanan. Pamali. Mubazir. Dan, melakukan perbuatan mubazir itu adalah temannya syaitan.

Ya sudahlah, tadi pagi saya goreng saja tape, daripada tersimpan di kulkas dan menebarkan aroma menyengat? Menggorengnya ya seperti menggoreng pisang. Tapi saya gorengnya pakai margarin. 

Setelah jadi, saya lumuri dengan madu. Siapa tahu jadi lebih enak. Dan, ternyata setelah saya cicipi, lumayan enaklah. Mungkin karena dilumuri madu. Sambil mengetik, saya coba segigit, segigit eh habis juga tuh sepiring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun