Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetangga, "Saudara" Terdekat Kita

25 Oktober 2020   09:44 Diperbarui: 25 Oktober 2020   10:14 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi, sebelum Covid-19

Nah, untuk mendekatkan diri dengan para tetangga, saya pun mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan pengurus RT. Seperti arisan, rekreasi, pengajian, PKK, olahraga, rapat, kerja bakti. Saya juga ikut tergabung dalam group.

Saya pun jadi tahu nama-nama tetangga saya yang biasanya sering saya panggil dengan menyematkan nama anaknya, semisal Mama Rachel, Mama Farel. Begitu pula tetangga yang memanggil saya dengan Bunda Putik atau Mama Najmu atau Mama Aliya.

Begitu pula dengan suami saya ikut berbaur dengan para bapak. Ikut hadir saat di undang rapat, atau ikut kerja bakti atau ikut mengamankan situasi ketika ada tetangga yang mengadakan hajatan.

Bagi saya ini bukan sekedar ajang kumpul-kumpul, tapi lebih dari itu, mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan bertetangga. Bertetangga juga mengajarkan saya untuk bisa menerima segala perbedaan atau kekurangan tetangganya sendiri.

Pernah suatu ketika saya "kehilangan" anak kedua saya saat menjemputnya latihan pencat silat. Dua anak saya ikut mendampingi. Di tempat yang sudah disepakati, saya tidak menemukan anak saya. 

Kata pelatih sudah dijemput ayahnya. Ya jelas tidak mungkin karena suami belum lama mengabari tengah berteduh di sekitar Universitas Pancasila

Hujan yang turun begitu deras semakin menambah kekhawatiran saya. Sambil basah-basahan saya mencari ke sana, mencari ke sini tidak bertemu.

Di tengah kepanikan saya, tetangga saya menelepon, kalau anak saya kehujanan di depan rumah dan tidak ada yang bukakan pagar.

Saya pun lega, dan meminta tolong tetangga saya untuk mengizinkan anak saya untuk berteduh di rumahnya. Dan, ternyata tidak sekedar berteduh, anak saya pun dikasih pinjam baju ganti dan camilan penghangat perut.

Kebetulan anak saya dan anak tetangga saya juga saling bersahabat dengan anak tetangga depan rumah saya. Dua rumah tetangga saya ini saling bersampingan.

Hidup berdampingan dengan tetangga juga sangat dianjurkan oleh Rasullullah, yang bersabda, "Sebaik-baik sahabat adalah yang paling baik terhadap sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya." (HR Tirmidzi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun