Mohon tunggu...
neng nurbaeti
neng nurbaeti Mohon Tunggu... mahasiswa MPI S2

PASCA SARJANA MANAJEMEN PENDIIDKAN ISLAM UIN BANDUNG 2024

Selanjutnya

Tutup

Bandung

kerangka dasar pengawasan dan evaluasi pendidikan

3 Maret 2025   05:09 Diperbarui: 3 Maret 2025   05:09 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

A.Filosofi Pengawasan dan Evaluasi

1. Makna Hakikat Filosofi dan Evaluasi

Hakikat kebenaran dalam konteks filsafat ontology epistimologi dan aksiologi pengawasan evaluasi pendidikan adalah kebenaran sepenuhnya yang tergantung pada kemampuan berfikir nalar manusia melalui pengetahuan yang diterima oleh panca indra. Pengawasan dan evaluasi disebut juga pengendalian (kontroling) syarat, pelaksanaan nilai, semua kinerja pendidikan bertujuan meningkatkan motivasi dan prestasi lembaga pendidikan.


B. Landasan Pengawasan dan Evaluasi Pendidikan
Kontroling pertama kali muncul pda tahun 1654 di Amerika Serikat dikenal dengan "The General Court Of Chusetts By Coloni" Landasan pengawasan evaluasi pendidikan islam menurut Ramayulis mempunyai karakteristik material dan spiritual monitoring bukan hanya manajer tapi juga Allah SWT . Landasan yuridis yang menjadi dasar pentingnya pengawasan pendidikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang sistem Penddikan Nasional konsep pengawasan dan evaluasi pendidikan di atur pada PP Nomor 38/Tahun 1992.

C. Orientasi Pengawasan dan Evaluasi Pendidikan

1.Pengawasan dan evaluasi pendidikan pada zaman revolusi pada abad ke 16-17

Pengawasan dan Evaluasi Pendidikan pendidikan pada zaman revolusi kaum protestan sekitar tahun 1600 mempunyai tujuan tersendiri sesuai dengan kondisi pada waktu itu. Para Supervisor di beri tugas oleh para pengelolah pendidikan untuk membantu mencetak ahli-ahli yang sanggup mengadakan pertentangan suci kepada para filosuf dan ahli teologi Katolik.

2.Supervise abad ke-18

Abad ke-18, pengetahuan dibidang metodologi penelitian pengajaran di beri tugas mengawasi sekolah saja, akan tetapi pada abad ke 19 kedudukannya sudah meningkat. Mereka secara resmi di katakan supervisor sekolah. Mereka pada umumnya adalah para pegawai kantor pengawas pendidikan yang di Indonesia dapat di samakan dengan kantor perwakilan departemen pendidikan dan kebudayaan.

3.Supervise abad ke-19

Dengan besarnya pendirian sekolah-sekolah baru pada abad ke-19, para supervisor dan kepalah sekolah yang senior/professional ini tidak dapat melakukan tugas terhadap begitu banyak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun