Mohon tunggu...
Neneng Maulyanti
Neneng Maulyanti Mohon Tunggu... perempuan

pensiunan PNS dan dosen

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tingkatan Bahasa Jepang (Bagian Pertama)

16 November 2021   09:50 Diperbarui: 16 November 2021   11:31 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tingkatan bahasa Jepang setidaknya terdapat 2 macam, yaitu bahasa biasa yang disebut futsuugo dan bahasa sopan/hormat yang disebut keigo. Di dalam keigo terdapat teineigo, sonkeigo, kenjougo/teichougo, dan bikago.

Tingkatan bahasa Jepang erat kaitannya dengan prinsip uchi dan soto yang dianut bangsa Jepang dalam berkomunikasi. Uchi mengacu pada orang-orang yang berada di dalam lingkaran sosial pembicara, dan soto mengacu pada orang-orang yang berada di luar lingkaran sosial pembicara. Dengan kata lain, terdapat perbedaan dalam menggunakan gaya bahasa terhadap orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti: teman dan keluarga, serta terhadap orang yang baru dikenal atau orang yang dianggap pantas dihormati.

Pada bagian pertama ini akan kita bahas perbedaan antara bahasa sehari-hari (futsuugo) dan bahasa sopan/formal (teineigo).

Futsuugo

Futsgo merupakan gaya bahasa yang digunakan di dalam lingkungan yang tidak formil/resmi, dan yang menjadi lawan bicara merupakan orang-orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti teman dan anggota keluarga.

Bentuk-bentuk futsgo adalah sebagai berikut:

Kata benda (meishi) atau kata sifat na (keiydoushi) diakhiri dengan 'da'  atau 'de aru' .

Kore wa watashi no hon da / de aru.

Ini  buku saya

Rinasan wa genki da / de aru. 

Rina sehat

Bentuk dasar atau bentuk kamus dari kata sifat i (keiyoushi/) atau verba (doushi/). 

Ano yama wa takai.   (Gunung itu tinggi)

Hiragana o kaku.       (Menulis hiragana)

Bentuk sangkal atau sering disebut bentuk 'nai'.

Kore wa watashi no hon dewanai.    (Ini bukan buku saya)

Rinasan wa genki dewanai.              (Rina tidak sehat)

Ano yama wa takakunai.                   (Gunung itu tidak tinggi)

Hiragana o kakanai.                          (Tidak menulis hiragana)

Bentuk selesai yang sering juga disebut bentu 'ta', baik dalam bentuk positif maupun negatif.

(+)  Kore wa watashi no hon datta.                      ([sebelumnya] Ini buku saya)

(-)  Kore wa watashi no hon dewanakatta.      ([sebelumnya] Ini bukan buku saya)

(+)  Rinasan wa genki datta.                                   ([sebelumnya] Rina sehat)

(-)  Rinasan wa genki dewanakatta.                   ([sebelumnya] Rina tidak sehat)

(+)  Ano yama wa takakatta.                                   ([sebelumnya] Gunung itu tinggi)

(-)  Ano yama wa takakunakatta.                         ([sebelumnya] Gunung itu tidak tinggi)

(+)  Hiragana o kaita.                                                 ([sebelumnya] Menulis hiragana)

(-)  Hiragana o kakanakatta.                                  ([sebelumnya] Tidak menulis hiragana)

Teineigo

Teineigo adalah bentuk sopan santun standar. Bentuk ini digunakan ketika pembicara tidak mengenal lawan bicaranya atau ingin membuat jarak antara dirinya dan lawan bicara. Kata benda dan kata sifat diakhiri dengan desu, dan untuk verba berubah menjadi bentuk sopan yang dikenal dengan bentuk 'masu'.

Kore wa watashi no hon desu. (Ini adalah buku saya)

Rinasan wa genki desu. (Rina sehat)

Ano yama wa takai desu. (Gunung itu tinggi)

Hiragana o kakimasu. (Menulis hiragana)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun