Tingkatan bahasa Jepang setidaknya terdapat 2 macam, yaitu bahasa biasa yang disebut futsuugo dan bahasa sopan/hormat yang disebut keigo. Di dalam keigo terdapat teineigo, sonkeigo, kenjougo/teichougo, dan bikago.
Tingkatan bahasa Jepang erat kaitannya dengan prinsip uchi dan soto yang dianut bangsa Jepang dalam berkomunikasi. Uchi mengacu pada orang-orang yang berada di dalam lingkaran sosial pembicara, dan soto mengacu pada orang-orang yang berada di luar lingkaran sosial pembicara. Dengan kata lain, terdapat perbedaan dalam menggunakan gaya bahasa terhadap orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti: teman dan keluarga, serta terhadap orang yang baru dikenal atau orang yang dianggap pantas dihormati.
Pada bagian pertama ini akan kita bahas perbedaan antara bahasa sehari-hari (futsuugo) dan bahasa sopan/formal (teineigo).
Futsgo merupakan gaya bahasa yang digunakan di dalam lingkungan yang tidak formil/resmi, dan yang menjadi lawan bicara merupakan orang-orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti teman dan anggota keluarga.
Bentuk-bentuk futsgo adalah sebagai berikut:
Kata benda (meishi) atau kata sifat na (keiydoushi) diakhiri dengan 'da' Â atau 'de aru' .
Kore wa watashi no hon da / de aru.
Ini  buku saya
Rinasan wa genki da / de aru.Â
Rina sehat