Aku menenteng ratusan kunci, ribuan mungkin.Â
Sebuah pintu muncul menghadang langkahku.Â
Kokoh sekali, lebih kokoh dari pintu-pintu yang pernah kulalui.Â
Lubang kuncinya banyak sekali, tak bisa lagi dihitung oleh jari.Â
Aku menatap jeri kunci-kunci yang kugenggam sedari tadi. Termenung.
Separuh aku bicara, tak mungkin aku dapatkan kunci yang tepat kan?Â
Tapi separuh lain menolak tegas. Coba dulu!Â
Jangan biarkan langkahmu terhenti hanya karena tak mau mencoba lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!