Mohon tunggu...
NENDEN NURAENI
NENDEN NURAENI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2021 yang gemar membaca novel dan menulis. Literasi bukan hanya hobi bagi saya, melainkan juga sebuah bentuk ekspresi diri. Saya percaya bahwa setiap kata memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia baru. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berusaha memberikan inspirasi dan meninggalkan jejak di dunia literasi. Saya sangat menghargai dukungan dari pembaca, jadi jangan ragu untuk memberikan like dan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap tulisan saya."

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Blue Moon: Fenomena Purnama Langka yang Mempesona

1 September 2023   16:16 Diperbarui: 1 September 2023   16:24 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.mos.cms.futurecdn.net/iKTrBPAKhj62YDDVM4myS8-1200-80.jpg

Kamis31 Agustus 2023,  langit malam menyajikan pertunjukan yang memukau bagi kita semua: purnama biru. Fenomena ini terjadi ketika ada dua bulan purnama dalam satu bulan kalender, memukau mata dan memicu rasa ingin tahu. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang purnama biru, dari penjelasan sederhana hingga makna budaya dan astronomi di baliknya, dan bahkan membahas kapan kita bisa mengharapkan fenomena luar biasa ini terjadi lagi.

Apa Itu Purnama Biru?

Mari kita mulai dengan pemahaman dasar. Purnama biru adalah fenomena yang terjadi ketika ada dua bulan purnama dalam satu bulan kalender yang sama. Ini terjadi karena perbedaan antara tahun kalender kita dengan tahun sinodis bulan.

Tahun kalender kita berisi sekitar 365 hari, sementara waktu yang diperlukan Bulan untuk kembali ke fase yang sama terhadap Bumi, dikenal sebagai tahun sinodis bulan, adalah sekitar 29,5 hari. Akibatnya, ada perbedaan antara tahun kalender dan tahun sinodis bulan. Seiring berjalannya waktu, perbedaan ini memungkinkan terjadinya fenomena seperti purnama biru.

Mengapa Disebut "Purnama Biru"?

Nama "purnama biru" sebenarnya tidak ada hubungannya dengan warna bulan. Purnama biru tetap terlihat putih seperti purnama biasa. Nama ini mungkin berasal dari istilah Inggris Kuno "belewe moon," yang berarti "bulan pengkhianatan" atau "bulan yang berkhianat." Istilah ini digunakan pada Abad Pertengahan untuk menggambarkan bulan tambahan yang muncul dalam siklus bulan yang telah ditentukan.

Kenapa Purnama Biru Istimewa?

Purnama biru adalah peristiwa yang langka dan menarik perhatian orang di seluruh dunia. Fenomena ini terjadi hanya sekitar setiap dua hingga tiga tahun sekali. Kejadian luar biasa terjadi ketika bulan, yang kita sebut sebagai Bulan, menghiasi langit dua kali dalam satu bulan kalender, mewarnai langit malam dengan nuansa biru yang memukau. Biasanya, setiap bulan hanya memiliki satu bulan purnama. Namun, dalam beberapa kasus, bulan purnama pertama muncul di awal bulan kalender, dan yang kedua muncul di akhir bulan, memberikan kita kesempatan untuk melihat dua bulan purnama dalam waktu yang relatif singkat.

Kehadiran purnama biru juga menginspirasi berbagai mitos dan makna budaya di berbagai budaya di seluruh dunia. Beberapa budaya asli Amerika, misalnya, menganggap purnama biru sebagai waktu yang memiliki signifikansi spiritual yang kuat. Suku Pueblo di Amerika Serikat Barat Daya merayakan purnama biru sebagai waktu untuk melakukan upacara keagamaan dan pertukaran budaya.

Sementara itu, dalam budaya populer, istilah "once in a blue moon" sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat langka atau jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Itu sebabnya purnama biru tidak hanya menciptakan kagum dalam dunia astronomi tetapi juga memiliki tempat dalam bahasa dan budaya kita.

Purnama Biru dan Astronomi

Astronomi adalah salah satu cara untuk memahami fenomena seperti purnama biru secara lebih rinci. Bagi para astronom, purnama biru adalah hasil dari perbedaan antara tahun kalender kita dengan tahun sinodis bulan.

Di bawah pesona fenomena langit yang memukau, purnama penuh menghiasi langit ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Ini menyebabkan cahaya matahari memantul dari permukaan Bulan dan muncul sebagai purnama penuh yang bersinar terang. Tahun kalender kita adalah sekitar 365 hari, sedangkan tahun sinodis bulan (waktu yang dibutuhkan Bulan untuk kembali ke fase yang sama) adalah sekitar 29,5 hari.

Pada saat yang tepat, perbedaan ini memungkinkan terjadinya dua bulan purnama dalam satu bulan kalender. Biasanya, purnama biru terjadi ketika bulan purnama pertama muncul di awal bulan kalender dan yang kedua muncul di akhir bulan kalender.

Bagaimana Cara Menyaksikan Purnama Biru?

Salah satu hal yang paling menarik tentang purnama biru adalah bahwa Anda tidak memerlukan peralatan khusus untuk menyaksikannya. Anda hanya perlu langit yang cerah dan mata Anda tertuju ke langit malam.

Purnama biru biasanya terlihat putih, sama seperti purnama penuh biasa. Tidak ada perbedaan visual dalam penampilannya dibandingkan dengan purnama penuh biasa. Namun, seperti semua peristiwa astronomi, cuaca dan lokasi geografis Anda dapat mempengaruhi kemungkinan Anda melihat purnama biru. Pastikan Anda berada di tempat dengan langit yang cerah dan polusi cahaya yang minimal untuk pengalaman terbaik.

Kapan Kita Akan Melihat Purnama Biru Selanjutnya?

Mungkin pertanyaan yang paling penting di pikiran banyak orang adalah

 kapan kita akan memiliki kesempatan untuk melihat purnama biru selanjutnya. Sayangnya, ini tidak sesederhana yang mungkin kita bayangkan.

Kapan kita bisa menyaksikan purnama biru selanjutnya tergantung pada banyak faktor, termasuk perhitungan kalender yang cukup rumit. Purnama biru terjadi sekitar setiap dua hingga tiga tahun sekali, tetapi tidak ada pola yang pasti dalam kemunculannya. Kadang-kadang, kita bahkan bisa mendapatkan dua purnama biru dalam satu tahun kalender. Semua itu tergantung pada bagaimana tahun kalender dan tahun sinodis bulan berinteraksi.

Jadi, jika Anda ingin tahu kapan purnama biru berikutnya akan terjadi, yang terbaik adalah memeriksa kalender astronomi yang dikelola oleh organisasi seperti NASA atau observatorium terkemuka. Mereka akan memberikan informasi terbaru tentang peristiwa langit yang akan datang, termasuk purnama biru. Pastikan untuk memeriksa tanggalnya, karena fenomena ini bisa bervariasi dari tahun ke tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun