Astronomi adalah salah satu cara untuk memahami fenomena seperti purnama biru secara lebih rinci. Bagi para astronom, purnama biru adalah hasil dari perbedaan antara tahun kalender kita dengan tahun sinodis bulan.
Di bawah pesona fenomena langit yang memukau, purnama penuh menghiasi langit ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Ini menyebabkan cahaya matahari memantul dari permukaan Bulan dan muncul sebagai purnama penuh yang bersinar terang. Tahun kalender kita adalah sekitar 365 hari, sedangkan tahun sinodis bulan (waktu yang dibutuhkan Bulan untuk kembali ke fase yang sama) adalah sekitar 29,5 hari.
Pada saat yang tepat, perbedaan ini memungkinkan terjadinya dua bulan purnama dalam satu bulan kalender. Biasanya, purnama biru terjadi ketika bulan purnama pertama muncul di awal bulan kalender dan yang kedua muncul di akhir bulan kalender.
Bagaimana Cara Menyaksikan Purnama Biru?
Salah satu hal yang paling menarik tentang purnama biru adalah bahwa Anda tidak memerlukan peralatan khusus untuk menyaksikannya. Anda hanya perlu langit yang cerah dan mata Anda tertuju ke langit malam.
Purnama biru biasanya terlihat putih, sama seperti purnama penuh biasa. Tidak ada perbedaan visual dalam penampilannya dibandingkan dengan purnama penuh biasa. Namun, seperti semua peristiwa astronomi, cuaca dan lokasi geografis Anda dapat mempengaruhi kemungkinan Anda melihat purnama biru. Pastikan Anda berada di tempat dengan langit yang cerah dan polusi cahaya yang minimal untuk pengalaman terbaik.
Kapan Kita Akan Melihat Purnama Biru Selanjutnya?
Mungkin pertanyaan yang paling penting di pikiran banyak orang adalah
 kapan kita akan memiliki kesempatan untuk melihat purnama biru selanjutnya. Sayangnya, ini tidak sesederhana yang mungkin kita bayangkan.
Kapan kita bisa menyaksikan purnama biru selanjutnya tergantung pada banyak faktor, termasuk perhitungan kalender yang cukup rumit. Purnama biru terjadi sekitar setiap dua hingga tiga tahun sekali, tetapi tidak ada pola yang pasti dalam kemunculannya. Kadang-kadang, kita bahkan bisa mendapatkan dua purnama biru dalam satu tahun kalender. Semua itu tergantung pada bagaimana tahun kalender dan tahun sinodis bulan berinteraksi.
Jadi, jika Anda ingin tahu kapan purnama biru berikutnya akan terjadi, yang terbaik adalah memeriksa kalender astronomi yang dikelola oleh organisasi seperti NASA atau observatorium terkemuka. Mereka akan memberikan informasi terbaru tentang peristiwa langit yang akan datang, termasuk purnama biru. Pastikan untuk memeriksa tanggalnya, karena fenomena ini bisa bervariasi dari tahun ke tahun.