Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Semestinya Muslim yang Disalahkan

10 Juli 2020   18:33 Diperbarui: 10 Juli 2020   18:23 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam surat al a'raf ayat 205 disebutkan,

"jika menyebut nama tuhan hendak lah dengan suara yang pelan"

Maka jelas jika ada yang protes karena merasa suara adzan nya terlalu keras dan bising yang salah adalah suara adzan nya. Karena memang dalam islam suara adzan itu di batasi agar tidak menggangu orang lain. Tafsir dari ibnu katsir juga menyebutkan,

" Suara dalam menyebut nama tuhan itu tidak boleh terlalu keras untuk menjaga ke khusuannya, kerendahan hatinya, dan tidak menggangu orang lain"

Khusus nya dalam hal ini non muslim yang mungkin jika puji - pujian atau nama tuhan di bacakan terlalu keras mereka akan mencela nya. Sekali lagi ini menegaskan bahwa jika ada celaan yang salah adalah suara nya memang mengganggu.

Kemudian ada pendapat dari 2 orang ulama yang pertama baduin al aini,


" Makruh hukum nya bila adzan menjadi sangat bising"

Dan di dukung juga dengan fatwa pak mahfud. Syech al utsaimin juga mengatakan,

"Membaca al quran pun haram hukum nya jika sampai mengganggu orang lain"

Adzan memang bertujuan untuk menyeru ummat muslim, tapi sudah jelas batasan nya jangan sampai mengganggu. Boleh di perkeras asal demi kemaslahatan, jika tidak maslahat kecilkan saja. Dinegara timur tengah juga ada batasan sampai 85 desibel saja, diluar itu pengeras suara akan di cabut.

Jika sudah ke masjidil haram disana hanya masjid ini lah yang mengumandangkan suara adzan, yang lain nya di senyapkan. Yang terjadi di indonesia adalah saling bersahutan dengan kualitas pengeras yang sangat buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun