Mohon tunggu...
Desi Kurnia
Desi Kurnia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerapan Kajian Intertekstual Novel "Ayat-ayat Cinta" dan "Surga yang Tak Dirindukan"

13 Januari 2018   20:53 Diperbarui: 13 Januari 2018   20:57 5546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menyimpan rasa cinta kepada suaminya. Aisha sadar bahwa ia telah hadir di tengah-tengah Maria dan Fahri. Aisha mengetahui semua itu setelah ia membaca diary Maria yang

isinya menceritakan rasa cinta Maria kepada Fahri. Puncak klimaks yang selanjutnya adalah perlunya

membebaskan Fahri dari

tuduhan pemerkosaan. Fahri

dapat bebas apabila Maria

memberikan kesaksiannya.


Namun, Maria tak dapat bagun dari sakitnya. Segala cara dilakukan untuk membuat Maria sembuh tetapi semua sia-sia. Hanya ada satu jalan yaitu, Fahri menyentuh tangan Maria dan untuk semua itu mereka haruslah semuhrim. Kesetian Aisha kepada suaminya membuat Aisha mengizinkan suaminya menikahi Maria. Disinilah puncak konflik yang begitu memuncak, Fahri yang tak ingin menduakan istrinya bertolak belakang dengan keinginan Aisya yang ingin melihat suaminya bahagia meskipun ia rela untuk dipoligami.

3.

Tahap Klimaks

Suatu ketika Arini menemukan surat dari Rumah Sakit tempat Pras memeriksakan anak Mey Rose. Kemudian Arini pun mendatangi Rumah Sakit tersebut dan menanyakan nomor telepone dari pasien tersebut. Setelah itu  Arini menelphon nomor tersebut. Arini pun terkejut karena yang mengangkat telephonnya adalah seorang wanita yang dengan bangganya menyebut dirinya sebagai "Nyonya Prasetya". Setelah itu Arini mendatangi Prasetya ke kantor, namun ditengah perjalanan Arini melihat Prasetya mencium kening seorang  perempuan dan mengusap kepala anak kecil yang berada disampingnya. Setelah itu Arini mengetahui bahwa Pras selingkuh dibelakangnya.

4.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun