2. Pembentukan komunitas belajar antar-guru di tingkat desa dan kecamatan untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik baik.
3. Program mentoring jarak jauh yang menghubungkan guru-guru berpengalaman dari perkotaan dengan guru-guru di pedesaan.
Inovasi Model Pembelajaran
1. Penyusunan kurikulum berbasis konteks lokal, yaitu pengembangan materi ajar yang menyesuaikan dengan kebutuhan serta potensi daerah setempat, namun tetap selaras dengan standar pendidikan nasional.
2. Penerapan pembelajaran campuran (blended learning) yang mengintegrasikan metode tatap muka dengan pembelajaran daring serta penggunaan modul belajar mandiri untuk meningkatkan fleksibilitas proses belajar.
 3. Program mentoring jarak jauh yang menghubungkan guru-guru berpengalaman dari perkotaan dengan guru-guru di pedesaan.
Kesimpulan
Kesenjangan pendidikan perkotaan dan pedesaan di Indonesia merupakan masalah struktural yang memerlukan penanganan komprehensif. Infrastruktur minim, distribusi guru tidak merata, keterbatasan akses teknologi, dan faktor sosial-ekonomi menjadi akar masalah yang harus diatasi. Pemerintah telah menjalankan beberapa program seperti BOS, PIP, dan Palapa Ring, namun implementasinya membutuhkan pengawasan ketat. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci mengatasi kesenjangan pendidikan. Inovasi pendidikan jarak jauh dan kurikulum kontekstual dapat menjembatani keterbatasan geografis Indonesia. Pendidikan berkualitas adalah hak seluruh anak Indonesia, bukan hanya mereka yang tinggal di kota. Dengan komitmen bersama, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh warganya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI