Mohon tunggu...
NAYLA PUTRI LESTARI
NAYLA PUTRI LESTARI Mohon Tunggu... 43225110004 (Universitas Mercu Buana)

43225110004 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Eudaimonia Aristotle Sebagai Transfigurasi Diri Menjadi Sarjana Berbahagia

25 September 2025   21:09 Diperbarui: 25 September 2025   21:09 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aristotle (https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.pngtree.com%2Ffree-backgrounds-photos%2Faristoteles-pictures&psig=AOvVaw1j2m0RPwOFZv7r

Penerapan Eudaimonia di Era Digital  
Di era digital, mahasiswa menghadapi tantangan baru yang tidak dialami generasi sebelumnya. Media sosial, internet, dan teknologi digital membuka peluang besar untuk belajar, berjejaring, dan berkreasi. Namun, tanpa kebijaksanaan, teknologi juga bisa membawa dampak negatif seperti kecanduan, informasi palsu, dan perbandingan sosial yang berlebihan.

Etika eudaimonia mengajarkan mahasiswa untuk bijak dalam menggunakan teknologi. Misalnya, menggunakan media sosial untuk berbagi ilmu, memperluas jejaring profesional, atau menggerakkan kegiatan sosial positif. Sebaliknya, mahasiswa diajak untuk menahan diri dari perilaku yang merugikan, seperti menyebarkan hoaks, melakukan ujaran kebencian, atau hanya mencari popularitas semu.

Dengan prinsip virtue dan logos, mahasiswa dapat memanfaatkan era digital untuk mendekatkan diri pada kebahagiaan sejati, bukan sekadar kesenangan sesaat. Inilah bentuk aktualisasi diri modern yang tetap berakar pada filsafat klasik Aristoteles.

Inspirasi dari Tokoh Bangsa  
Sejarah Indonesia memperlihatkan banyak sarjana dan pemimpin yang hidup sesuai dengan nilai eudaimonia. Misalnya, Ki Hajar Dewantara yang mengabdikan dirinya pada pendidikan bangsa. Beliau tidak sekadar mengejar kedudukan atau harta, tetapi mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Contoh lain adalah BJ Habibie, seorang teknokrat yang mengembangkan ilmu pengetahuan sekaligus tetap berpegang pada nilai moral dan kecintaan kepada bangsa. Kedua tokoh ini mencerminkan bahwa sarjana berbahagia bukan hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memberi manfaat luas bagi masyarakat.

Bagi mahasiswa, meneladani tokoh bangsa berarti menjadikan ilmu bukan sekadar untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai jalan menuju kehidupan bermakna dan kebahagiaan yang utuh.

Kesimpulan Reflektif  
Etika eudaimonia Aristoteles tidak pernah kehilangan relevansinya. Di tengah perubahan zaman, mahasiswa tetap membutuhkan pedoman untuk menjadi pribadi yang utuh, unggul, dan profesional. Eudaimonia mengingatkan bahwa kebahagiaan bukan hanya soal hasil akhir, tetapi proses pengembangan diri yang konsisten melalui kebajikan, akal sehat, dan keterlibatan sosial.

Mahasiswa yang berpegang pada etika ini akan lebih siap menghadapi dinamika kehidupan. Ia tidak mudah goyah oleh tekanan, tidak tergoda oleh kesenangan sesaat, dan tidak terjebak pada ambisi dangkal. Sebaliknya, ia akan tumbuh menjadi sarjana yang bahagia karena mampu mengharmonikan diri sendiri, berkontribusi pada masyarakat, dan menghargai nilai kemanusiaan.

Transfigurasi diri menuju sarjana berbahagia bukan hanya cita-cita pribadi, tetapi juga sebuah panggilan untuk menjadi generasi yang berintegritas dan bertanggung jawab. Dengan begitu, eudaimonia Aristoteles benar-benar menemukan wujudnya dalam kehidupan mahasiswa Indonesia masa kini.

Identitas Penulis

Nama: Nayla Putri Lestari
NIM: 43225110004
Universitas: Universitas Mercu Buana
Mata Kuliah: Etik Mercu Buana Dan Pendidikan Anti Korupsi
Dosen Pengampu: Prof. Dr, Apollo M.Si.Ak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun