7. Faktor demografi
Meliputi jenis kelamin, tingkat studi/ semester, dan IPK (Indeks PrestasiÂ
Akademik)
- Penanganan dan Pencegahan Akademic Burnout
1. Mindfulness
Mindfulness membantu meningkatkan penerimaan diri dengan meningkatkan kesadaran dan kontrol atas kehidupan serta lingkungan sekitarnya. Ini berarti individu belajar untuk lebih sadar akan pikiran dan perasaannya, sehingga mampu mengelola stres dengan lebih efektif. Dengan mempraktikkan mindfulness, seseorang dapat lebih responsif terhadap situasi tanpa terbawa arus emosi negatif.
2. Strategi Coping
Strategi coping digunakan untuk mengatasi stres melalui dua pendekatan, yaitu fokus emosional dan fokus pada masalah. Fokus emosional mencakup aktivitas yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kecemasan dan depresi, seperti meditasi atau olahraga. Sedangkan fokus pada masalah berusaha untuk mengatasi akar penyebab stress dengan mencari solusi konkret untuk masalah yang dihadapi.
3. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik memiliki efek positif terhadap kesehatan mental melalui mekanisme fisiologis, psikologis, dan imun. Ketika seseorang berolahraga, tubuh mereka menghasilkan hormon endorfin yang meningkatkan perasaan positif dan meredakan stress. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran yang negatif dan memberikan perasaan prestasi yang dapat meningkatkan mood.
KesimpulanÂ
Academic burnout di kalangan mahasiswa merupakan fenomena serius yang muncul akibat tekanan akademik dan sosial yang berlebihan. Kondisi ini dapat menghambat pencapaian akademik dan menurunkan kesehatan mental. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak kampus untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat. Kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara studi dan kesehatan mental menjadi kunci utama dalam mencegah burnout di dunia pendidikan tinggi.