Abstrak
Fenomena academic burnout semakin sering muncul di kalangan mahasiswa akibat meningkatnya tekanan akademik dan sosial. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan emosional, hilangnya motivasi belajar, serta munculnya perasaan tidak berdaya dalam menjalani kegiatan perkuliahan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab, dampak, serta upaya pencegahan academic burnout agar mahasiswa dapat menjaga keseimbangan antara prestasi dan kesehatan mental. Metode penulisan menggunakan studi literatur dari beberapa sumber relevan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa beban akademik yang tinggi dan tekanan sosial di lingkungan kampus merupakan faktor utama penyebab burnout. Diperlukan dukungan lingkungan kampus dan kesadaran diri mahasiswa untuk mengatasi fenomena ini.
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan tinggi, mahasiswa sering kali dihadapkan pada berbagai tuntutan akademik dan sosial yang kompleks. Mereka diharuskan untuk mencapai prestasi tinggi, aktif berorganisasi, serta menjaga hubungan sosial yang baik. Tuntutan yang berlebihan ini dapat menimbulkan kelelahan emosional dan mental, yang dikenal dengan istilah academic burnout. Fenomena ini tidak hanya mengganggu produktivitas belajar, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan psikologis mahasiswa.
Pembahasan
- Pengertian Academic Burnout
Academic burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang muncul akibat tekanan akademik yang berlebihan dan berkepanjangan. Burnout ditandai dengan tiga aspek utama, yaitu kelelahan emosional (emotional exhaustion), depersonalisasi, dan penurunan pencapaian diri (reduced personal accomplishment). Mahasiswa yang mengalami burnout biasanya kehilangan motivasi, mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya.
- Gejala Akademic Burnout
Widari, Dharsana, & Suranta (2014) menjelaskan gejala akademic burnoutÂ
berdasarkan aspek-aspek kelelahan pikiran, kelelahan emosional, dan tidakÂ
mendatangkan hasil. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Kelelahan pikiran, berasal dari ketegangan yang berlebihan. MahasiswaÂ
yang memiliki kelelahan pada pikiran menunjukan beberapa gejala,Â
diantaranya kesulitan berkonsentrasi, malas mengerjakan tugas-tugasÂ
akademik, dan mudah lupa dengan pelajaran.
2. Kelelahan emosional, merupakan reaksi pertama dari stres karenaÂ
tuntutan studi, dimana mahasiswa merasa kosong, kehabisan energiÂ
untuk menghadapi pelajaran maupun orang lain, dan tidak mampuÂ
melepaskan maupun memperbaiki kelelahannya. Aspek kelelahanÂ
emosional ditandai dengan perasaan frustasi, mudah tersinggung, putusÂ
asa, mudah marah, tertekan, gelisah, apatis terhadap pelajaran, terbebaniÂ
oleh pelajaran, bosan, dan perasaan tidak ingin menolong.
3. Tidak mendatangkan hasil, merupakan suatu kondisi dimana kegiatanÂ
belajar mahasiwa tidak ada kemajuan sehingga hasil belajar yang dicapaiÂ
tidak maksimal untuk beberapa waktu tertentu.
- Factor-Faktor yang Mempengaruhi Akademic Burnout
Factor yang mempengaruhi akademic burnout. Adapun penjelasan dari faktor yang mempengaruhi akademic burnout adalah sebagai berikut:
1. Self-efficacy
Self-efficacy diketahui memiliki kontribusi terhadap akademic burnout.Â
2. Dukungan sosial
Kurangnya dukungan sosial yang diperoleh oleh mahasiswa diketahuiÂ
dapat meningkatkan tingkat akademic burnout pada diri individu.
3. Coping stress
Cara individu dalam mengatur atau mengubah masalah yang dihadapiÂ
dan lingkungan sekitar yang menyebabkan terjadinya tekanan atauÂ
tuntutan.
4. Kepribadian
Kepribadian dapat mempengaruhi tingkat akademic burnout seorangÂ
individu.
5. Perfeksionisme
Perfeksionisme diketahui memiliki pengaruh terhadap akademic burnout.Â
Hal tersebut dapat terjadi apabila standar tinggi yang telah ditetapkanÂ
tidak mampu dicapai.
6. Workload
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jacobs & Dodd (2003) diketahuiÂ
bahwa subjective workload (beban yang dirasakan individu) lebih eratÂ
kaitannya dengan akademic burnout dibandingkan dengan objective workload.
7. Faktor demografi
Meliputi jenis kelamin, tingkat studi/ semester, dan IPK (Indeks PrestasiÂ
Akademik)
- Penanganan dan Pencegahan Akademic Burnout
1. Mindfulness
Mindfulness membantu meningkatkan penerimaan diri dengan meningkatkan kesadaran dan kontrol atas kehidupan serta lingkungan sekitarnya. Ini berarti individu belajar untuk lebih sadar akan pikiran dan perasaannya, sehingga mampu mengelola stres dengan lebih efektif. Dengan mempraktikkan mindfulness, seseorang dapat lebih responsif terhadap situasi tanpa terbawa arus emosi negatif.
2. Strategi Coping
Strategi coping digunakan untuk mengatasi stres melalui dua pendekatan, yaitu fokus emosional dan fokus pada masalah. Fokus emosional mencakup aktivitas yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kecemasan dan depresi, seperti meditasi atau olahraga. Sedangkan fokus pada masalah berusaha untuk mengatasi akar penyebab stress dengan mencari solusi konkret untuk masalah yang dihadapi.
3. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik memiliki efek positif terhadap kesehatan mental melalui mekanisme fisiologis, psikologis, dan imun. Ketika seseorang berolahraga, tubuh mereka menghasilkan hormon endorfin yang meningkatkan perasaan positif dan meredakan stress. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran yang negatif dan memberikan perasaan prestasi yang dapat meningkatkan mood.
KesimpulanÂ
Academic burnout di kalangan mahasiswa merupakan fenomena serius yang muncul akibat tekanan akademik dan sosial yang berlebihan. Kondisi ini dapat menghambat pencapaian akademik dan menurunkan kesehatan mental. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak kampus untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat. Kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara studi dan kesehatan mental menjadi kunci utama dalam mencegah burnout di dunia pendidikan tinggi.
Daftar PustakaÂ
Tasya Nasution, Mutia Alya Surianto, Annisya Agustina, Sandra Dewi, Natasya Kaila Putri, & Mona Adria Wirda. (2025). Pengaruh academic burnout terhadap tingkat stress mahasiswa Unimed. Indonesian Journal of Education and Development Research (IJEDR), 3(1), 763--769.
Purnamasari, D., Fitriana, S., & Ismah. (2024). Faktor penyebab academic burnout pada mahasiswa tingkat akhir. Jurnal, 1(3), Maret 2024. Universitas PGRI Semarang.
Riyan. (2024, Desember 2). Fenomena burnout di kalangan mahasiswa. Artikel BEM
Rosyidah, A. (2024, Juni 23). Dampak academic burnout sebagai salah satu pemicu tension type headache pada mahasiswa. Universitas Airlangga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI