Mohon tunggu...
Naufal Nabilludin
Naufal Nabilludin Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Ternyata mikir itu lebih susah dari pada dapet ranking

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Cara untuk Menciptakan Bahagia: Filosofi Stocism

11 Juli 2021   20:59 Diperbarui: 11 Juli 2021   21:18 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Contoh:

Kalah lomba + gue bego banget

Kalah lomba + gue bukan orang pinter

Kalah lomba + orang lain bakal kecewa sama gue

Dan masih banyak lainnya.

Opini-opini lo itu lah yang melahirkan emosi negatif. Padahal kalah lomba itu cuma kejadian biasa yang sifatnya fakta, udah itu aja. Bukan berarti kalau kalah lomba lu gak pinter atau bego. Dan ada banyak banget variabel atau hal yang bikin kejadian itu terjadi (baik ekternal maupun internal). Misalnya mungkin aja lawan lo lebih berpegalaman dan udah beberapa kali ikut lomba sedangkan lo baru pertama kali, atau lawan lo persiapannya lebih mateng dibandingkan dengan lo. Atau dari diri lu sendiri misalnya yang mungkin persiapannya mendadak. Masalahnya gak
semua dari variabel ini bisa lo kontrol. Balik lagi ke dikotomi kendali yang udah gue jelasin sebelumnya.

Filosofi Stoic ini bilang kalau lo bisa mengendalikan opini yang melahirkan emosi negatif itu, lo bisa mencapai kebahagiaan. Dan lo punya kendali atas pikiran lo sendiri.

Jadi sebenarnya kebahagiaan itu ada dalam kendali kita.

You have power your mind, not outside events, realize this, and you will find strength - Marcus Aurelius

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun