Mohon tunggu...
Naufal Kuntjoro
Naufal Kuntjoro Mohon Tunggu... Lainnya - Millenial's Banker || 99's Works on Foreign Bank || Newcomers in Finance Industry and Writing Stages

“I might be a banker, but I’ll never lose your interest"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ide Bisnis Baru, Ada yang Mau Ikut?

11 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 11 Oktober 2020   14:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Mengapa Gojek ada? Mengapa Ruangguru ada? dan Mengapa Traveloka juga ada?

Jawabannya engga bakal jauh jauh dari karena mereka semua menyediakan apa yang kita butuhkan dengan lebih cepat atau lebih murah atau lebih berkualitas dibandingkan produk yang sebelumnya. Gojek ada sampai sekarang bukan karena mereka menciptakan sistem tranportasi baru berbasis roda dua yang biasa kita kenal Ojek. 

Dari jaman saya TK juga udah ada yang namanya Ojek. Tapi, Gojek ada karena kesulitan kita nyari tukang ojek pengkolan yang kadang kadang ada, kadang kadang ilang. Gojek juga masih saya pakai karena kita gaperlu nego nego harga, tawar menawar ongkos yang tiap tukang ojek beda beda harganya. 

Sama halnya dengan Ruangguru dan Traveloka. Perusahaan tersebut memberikan solusi atas permasalahan yang biasanya kita temui sehari hari. Ruangguru bisa menjawab permasalahan para siswa yang kesulitan mengejar pelajaran di sekolah. 

Dengan jasa dari Ruangguru, para siswa akan diberikan tips dan trik untuk menjawab soal soal ujian secara instan hanya dari rumah. Mereka tidak perlu pulang lebih larut hanya karena mengikuti Bimbel seusai sekolah dari pagi sampai sore.

Bagaimana dengan Traveloka? Perusahaan ini juga memberi jawaban kepada para wisatawan untuk memilih tiket dan kamar hotelnya sesuai harga yang tertera di aplikasi. 

Ngga bakal lagi deh kita dibohongin sama Pegawai Hotel yang menaikkan harga selagi akhir pekan atau disaat go-show. Dan, kita gaperlu lagi ke Travel Agent atau Bandara hanya untuk membeli tiket pesawat.

Selain itu, para perusahaan yang tadi saya sebut juga berlayar di Blue Ocean. Alih alih berebut market dengan cara berperang dan mengalahkan para kompetitor di lautan yang penuh dengan kapal, mereka memilih mencari lautan yang baru dan menciptakan jalur layarnya sendiri. 

Dengan singkat saya menyimpulkan bahwa perusahaan perusahaan tersebut "melakukan apa yang perusahaan lain tidak lakukan, namun tetap dibutuhkan" 

Contoh yang lebih global bisa dilihat bagaimana Steve Jobs bukan sekedar menciptakan produk untuk bersaing, namun Apple menciptakan trend yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mungkin 2/3 tahun lalu, Satu Kamera di HP sudah cukup untuk menangkap foto. Namun, saat ini perlu 2/3/4 lensa dalam satu HP untuk hasil jepretan terbaik. 

Saya menggarisbawahi dua hal dalam artikel ini. Pertama, sudah bukan saatnya sebuah organisasi atau bisnis berdiri hanya sekedar mengikuti Trend, sekedar ingin punya usaha atau gaya gaya an saja. 

Kecuali, organisasi atau bisnis anda hanya akan menjadi pemain rata rata. Perlu sebuah visi dalam sebuah organisasi, akan lebih mudah apabila ingin menawarkan solusi atas sebuah permasalahan.

Kedua, apabila sebuah organisasi itu ingin tumbuh dengan cepat maka bersainglah dengan organisasi yang sudah ada. Jawabannya antara cepat tumbuh atau cepat mati. 

Namun, apabila tujuannya untuk menjadi besar, maka ciptakanlah pasar tersendiri dan buat pasar itu membutuhkan produk anda. Meskipun jawabannya juga adalah menjadi besar, atau gagal dan belajar.

Sebagai penutup, saya mau cerita beberapa waktu lalu saya mengantarkan ibu saya untuk perpanjangan SIM. Sama seperti biasanya, loket perpanjangan sudah dipenuhi oleh puluhan orang mengantri dari jam 6 pagi. Ibu saya kebagian nomor ratusan lebih, sehingga harus menunggu 3 -4 jam sebelum pengambilan foto. 

Dalam prosesnya juga terlihat sangat ribet. Pemohon SIM harus mengantri hanya untuk mengambil formulir, setelah formulir diisi, pemohon harus menunggu untuk dipanggil foto. Apabila terlewat, maka harus menunggu hingga dipanggil kembali nanti.

Saat sedang menunggu, saya mulai berfikir. Orang-orang rela ngantre berjam-jam dan gamau ditinggal yaa karena mereka butuh SIM-nya. Kalo ada tawaran solusi untuk pembuatan sim dalam 15 Menit dan bisa dilakukan secara Online, Pengambilan foto Secara Selfie dan SIM dikirim kerumah dengan harga yang dua kali lipat pun saya yakin banyak orang yang mau.

Atau, kalau ini diatur lebih baik seperti pengisian formulir secara online, penjadwalan pengambilan foto atau penyederhanaan proses pembuatan, saya yakin para pemohon SIM tidak akan bangun pagi pagi hanya untuk mengantri yang bahkan para petugasnya baru datang 3-4 Jam setelahnya. Ide Bisnis Baru nih.

Mungkin solusi ini baru akan terjadi kalau ada perusahaan yang berani menerbitkan SIM selain Pak Polisi atau artikel ini dibaca para pejabat polisi negeri ini. Atau ada yang mau buat bisnis ini dengan saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun