Mohon tunggu...
Naufal Ghaninajib
Naufal Ghaninajib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

Halo, perkenalkan nama saya Naufal. Minat topik yang saya ikuti saat ini yaitu ekonomi, sosial-politik, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Haruskah Kita Mencemaskan Keberadaan BRICS?

4 Juni 2023   21:23 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:27 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tipografi Bendera Anggota BRICS (Sumber: Pixabay)

Jumlah keanggotaan di BRICS Bank jauh lebih terbatas daripada keanggotaan di IMF yang pada dasarnya terdiri dari setiap negara di dunia kecuali Kuba, Korea Utara, Monako, Kota Vatikan, Liechtenstein, dan terakhir Taiwan karena Tiongkok tidak mengizinkannya terjadi.

Negara-negara BRICS juga membahas rencana untuk membangun kabel serat optik bawah laut mereka sendiri untuk menghubungkan langsung semua negara anggota. Pembangunan ini bukanlah hal besar bagi Rusia, Tiongkok, India, dan bahkan Afrika Selatan karena mereka semua relatif dekat secara geografis, tetapi ini merupakan tantangan yang besar bagi Brasil yang berada di sisi lain dunia dan terputus dari akses laut langsung tanpa harus mengelilingi ujung Amerika Selatan yang merupakan proyek besar.

Negara anggota BRICS bahkan mendorong untuk mengadakan permainan BRICS yang mirip dengan Olimpiade atau Commonwealth Games, tetapi hanya terbuka untuk anggota BRICS. Terakhir pada tahun 2022, BRICS mengadakan kegiatan tersebut secara daring.

Melihat aktivitas dari organisasi ini sudah jelas, mereka ingin memiliki kekuatan untuk menyaingi hegemoni dari negara barat.

Mengapa Mereka Membentuk BRICS?

Banyak orang yang berasumsi bahwa pembentukan BRICS bertujuan agar bisa kebal dari sanksi ekonomi negara-negara barat. Jika anggota BRICS dapat berdagang di antara mereka sendiri, mereka dapat mengakses semua sumber daya bersama dan tenaga kerja dari kelompok ekonomi yang besar. Jadi, bahkan jika mereka sepenuhnya terisolasi dari semua negara, hal itu tidak akan masalah karena di dalam kelompok ini mereka memiliki hampir semua faktor ekonomi yang mereka butuhkan.

Kemudian, negara-negara yang mencoba melawan dominasi dolar AS sebagai alat tukar atau aset cadangan. Mereka berasalan bahwa negara barat seperti Amerika Serikat merasa sudah "dikendalikan" secara tidak langsung dan jika tidak sejalan dengan kebijakan AS maka akan terkena dampak buruknya. Misalnya, ramainya negara-negara melakukan pemutusan terhadap Rusia dari jaringan pembayaran global akibat invasi ke Ukraina. Tentu saja, invasi ke negara berdaulat tidak dapat dibenarkan, tetapi langkah-langkah yang dilakukan negara-negara barat juga tidak dapat meredakan invasi ini.

Adapun hal-hal lain seperti kabel bawah laut yang menghubungkan langsung semua negara BRICS. Hal itu terutama dipicu oleh pengungkapan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) sedang mencuri data yang mengalir melalui wilayah AS, sehingga cukup wajar bahwa negara-negara ini ingin berinvestasi dalam saluran komunikasi yang lebih aman.

Apakah BRICS Perlu Ditakuti?

Sebagai entitas ekonomi, negara-negara BRICS mungkin terlihat menakutkan dan kuat, tetapi pada dasarnya semuanya terpusat pada Tiongkok. Tiongkok berkontribusi lebih besar daripada semua negara lain dalam kelompok ini digabungkan. Jadi, BRICS adalah kelompok dengan kekuatan ekonomi yang besar karena ditopang oleh Tiongkok.

Alokasi Reserves Berdasarkan Mata Uang (Sumber data: IMF)
Alokasi Reserves Berdasarkan Mata Uang (Sumber data: IMF)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun