Mohon tunggu...
Naufal Ghaninajib
Naufal Ghaninajib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

Halo, perkenalkan nama saya Naufal. Minat topik yang saya ikuti saat ini yaitu ekonomi, sosial-politik, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Haruskah Kita Mencemaskan Keberadaan BRICS?

4 Juni 2023   21:23 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:27 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tipografi Bendera Anggota BRICS (Sumber: Pixabay)

BRICS merupakan organisasi antarnegara yang terdiri oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Meskipun hanya dibentuk oleh lima negara, BRICS dianggap menjadi raksasa besar. Menurut data dari World Bank, negara-negara BRICS memiliki 26,7% luas permukaan dunia, 41,5% dari populasi global, dan sekitar seperempat dari total output ekonomi dengan PDB gabungan sebesar 25 triliun dolar. Hal ini menjadikan kelompok ini lebih besar dalam setiap pengukuran daripada Amerika Serikat atau Uni Eropa dan mereka akan semakin besar seiring berjalannya waktu.

Anggota BRICS telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan perdagangan di antara mereka secara intensif. Mereka bahkan telah membicarakan tentang mata uang bersama yang dapat secara efektif mengurangi kendali barat atas kelompok negara-negara perdagangan ini. Hal ini bisa menjadi tren yang mengkhawatirkan karena jelas akan menginspirasi negara-negara untuk membentuk hal yang sama.

Jika lima negara ini membentuk blok perdangangan, bukan hanya negara seperti Amerika Serikat saja yang akan kehilangan banyak pengaruhnya dalam perdagangan global, tetapi juga salah satu pengorbanan untuk membiayai agresi militer akan berkurang dan akan ada lebih sedikit hambatan bagi negara-negara BRICS untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Tentu saja hal ini merupakan salah satu kemungkinan terburuk, itupun jika BRICS hanya menggunakan hubungannya untuk memfasilitasi perjanjian perdagangan. Mengingat ukuran dan pengaruhnya, kelompok ini masih dapat secara drastis mengubah tatanan ekonomi global.

BRICS adalah studi kasus yang sangat menarik tentang dinamika kerja sama ekonomi global karena satu hal yang perlu diingat tentang kelompok ini adalah banyak diantaranya bahkan tidak saling menyukai, yaitu Tiongkok dan India. Lantas, apa tujuan dari kelompok BRICS? Dan apakah BRICS mengancam negara-negara yang tidak termasuk dalam kelompok ini?

Awal Mula BRICS
Istilah BRICS awalnya dibuat oleh para ekonom untuk mengelompokkan negara-negara berkembang terbesar di dunia. Istilah menyingkat seperti ini biasa digunakan untuk mempermudah para ekonom dalam mengelompokkan negara-negara dengan pengukuran ekonomi tertentu. Misalnya, ekonom sering menggunakan istilah Tiger Economies untuk mengelompokkan negara-negara Asia yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan Hongkong. Namun, istilah seperti ini biasanya tidak resmi atau di luar aturan resminya.

Kota Yekaterinburg, Rusia (Sumber: tripadvisor.com) 
Kota Yekaterinburg, Rusia (Sumber: tripadvisor.com) 

Pada awalnya, BRICS hanya berisi empat negara, yaitu Rusia, Brazil, Tiongkok, dan India sehingga penamaan awalnya adalah BRIC. Penyebutan pertama kelompok BRIC (saat ini BRICS) muncul pada awal tahun 2000-an, tetapi baru pada tahun 2009 negara-negara yang terlibat mengadakan Pertemuan Puncak resmi pertama dilakukan di Yekaterinburg Rusia. di mana pemimpin dari empat negara tersebut bertemu untuk membahas situasi ekonomi global, reformasi lembaga keuangan, dengan mengingat bahwa pertemuan ini terjadi setelah krisis keuangan global tahun 2008, dan mereka membicarakan bagaimana negara-negara mereka dapat lebih baik bekerja sama di masa depan.

Sebulan setelah pertemuan puncak pertama, negara-negara BRIC mengumumkan bahwa perlunya mata uang cadangan global baru yang stabil dan dapat diprediksi. Pengumuman mereka tidak secara langsung menyebutkan dolar AS, tetapi masing-masing negara telah mengkritik dominasinya di masa lalu terhadap perekonomian dunia.

Setahun kemudian, Afrika Selatan yang pada saat itu juga sedang berkembang pesat, bergabung dengan kelompok ini pada 2010 dan negara tersebut mulai mengatur Pertemuan Puncak tahunan untuk membahas berbagai tujuan ekonomi.

Logo NDB (Sumber: ndb.int)
Logo NDB (Sumber: ndb.int)

Salah satu proyek terbesar yang diluncurkan sejak pembentukan BRICS adalah pembentukan New Development Bank (NDB), atau yang lebih dikenal sebagai BRICS Development Bank. NDB adalah badan yang mirip dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang melakukan investasi pada negara dengan perekonomian berkembang untuk meningkatkan output ekonomi mereka dan dalam jangka panjang membuat mereka menjadi negara perdagangan global yang memberikan value added yang pada dasarnya akan membuat setiap negara lebih baik jika semua anggota setara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun