Mohon tunggu...
naufal __frds
naufal __frds Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasila

Aku suka mendaki gunung melewati lembah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berkelana menggapai atap gunung yang terkenal sakral dan mistis yaitu GUNUNG LAWU

19 September 2022   21:58 Diperbarui: 19 September 2022   22:08 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya hanya tertawa mendengar hal itu. Tapi kebetulan karena saat itu hujan semakin deras akhirnya saya putuskan kembali memakai jaket. Saya juga sebenarnya ingin sekalian memakai ponco, tapi sialnya ponco yang ada berwarna hijau.

Sementara ada mitos yang mengatakan jangan memakai pakaian atau barang berwarna hijau selama berada di jalur pendakian Gunung Lawu. Akhirnya saya urungkan niat memakai ponco itu karena sebenarnya jaket ini juga sudah tahan air.

Hampir selama satu jam lebih perjalanan sambil hujan-hujanan dan kena kabut, kami akhirnya sampai di Pos 5 sekitar pukul 17.25 WIB. Kebetulan juga begitu sampai Pos 5 hujan reda dan kabut mulai hilang.

Pos 5 ini ada diketinggian 2.861 mdpl di mana terdapat sabana yang cukup luas. Jika kalian naik dari Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu niscaya kalian tidak akan menemukan pemandangan seperti ini, katanya sih.

Usai beristirahat sejenak di Pos 5, kami berembuk akan mendirikan tenda atau tidak. Dari sana akhirnya diputuskan tenda akan digelar di Gupak Menjangan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saat itu. Pertama memang Pos 5 cukup luas dan bisa menampung banyak tenda tetapi di sana pohon-pohon cukup sedikit sehingga jika pait-pait terjadi badai, tentu akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Kedua, jarak dari Pos 5 ke Gupak Menjangan tidak terlalu jauh, kurang lebih jarak dari Pos 5 ke Gupak hanya sekitar 40 menit. Terakhir melihat cuaca masih cukup terang meski jam sudah menunjukkan hampir pukul 18.00 WIB membuat kita tetap melakukan perjalanan ke Gupak.

Sekitar pukul 17.45 WIB kita melanjutkan perjalanan menuju Gupak Menjangan. Medan dari Pos 5 ke Gupak tidak terlalu terjal seperti dari Pos 2 sampai Pos 5. Di sini banyak sekali bonusnya. Hingga saat ini, alhamdulillah perjalanan masih aman terkendali tak ada kendala.

Potret berada di gupakan mendjangan menuju Pasar Dieng/Pasar Setan
Potret berada di gupakan mendjangan menuju Pasar Dieng/Pasar Setan

Di tengah perjalanan ke Pos 5, saya dengan Blek dan Son (2 pendaki dari UIN Tangsel) sempat berleha-leha sejenak. Ternyata di sana ada buah arbei yang sudah matang dan jumlahnya banyak sekali. Ketika dicicipi ternyata rasanya cukup manis. Kami pikir sayang sekali kalau tidak diambil dan akhirnya sekitar lima menit kami bertiga keasyikan memetik buah arbei di sana.

7e2fe62b-2494-430e-9969-9260cd50dbe1-63287f1a165bcf1a637020c2.jpeg
7e2fe62b-2494-430e-9969-9260cd50dbe1-63287f1a165bcf1a637020c2.jpeg
Proses pemasangan tenda berjalan cukup cepat sekitar pukul 19.00 WIB dua tenda sudah siap untuk dipakai. Berbarengan dengan itu, sambil berjalan parallel kita juga membereskan barang-barang bawaan di dalam carrier dan mulai mengeluarkan peralatan makan mulai dari kompor nesting hingga logistik.

Sekitar pukul 20.00 WIB, setelah selesai makan saya mengeluarkan buku merah kecil. Karena tidak boleh bakar-bakar api unggun, saya hanya menyalakan kompor di belakang tenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun