Mohon tunggu...
naufal __frds
naufal __frds Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasila

Aku suka mendaki gunung melewati lembah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berkelana menggapai atap gunung yang terkenal sakral dan mistis yaitu GUNUNG LAWU

19 September 2022   21:58 Diperbarui: 19 September 2022   22:08 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konon Kiai Jalak ini merupakan pengikut dari Brawijaya V. Jika kita memiliki niatan baik, maka Jalak itu akan menuntun kita sampai atas tapi kalau tidak, katanya kita akan bernasib buruk. Tapi itu semua hanya mitos dan saya juga tidak terlalu percaya dan memikirkan hal itu. Terpenting kembali ke diri sendiri dan niat kita ke gunung untuk apa.

Burung Jalak Jawa itu lumayan lama menemani perjalananku dari Pos 1 ke Pos 2. Beberapa kali pikiran ini sempat sugest 'sepertinya pendakian kali ini gagal total alias tidak akan sampai puncak'. Selain pundak, kedua kaki ini benar-benar terasa berat, baru beberapa langkah ke atas saya sudah berhenti untuk istirahat.

Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 akhrinya saya barengan bersama mereka. Karena masih sedikit canggung, tidak banyak perbincangan di antara kami. Perjalanan menuju Pos 3 cukup berat, medan terjal dan terus menanjak hampir tidak ada bonus (jalur landai). Kemudian kabut juga mulai turun sehingga jarak pandang berkurang. Meski begitu, saya sama sekali tidak khawatir karena kali ini ada enam orang yang menemani perjalanan menuju Gupak.

Selama perjalanan menuju Pos 3, saya juga masih melihat ada beberapa burung Jalak Jawa yang seperti menuntun jalan. Emang bener-bener epic sih itu Jalak.

kondisi sedang istirahat dengan beberapa pendaki yang ku temui disana
kondisi sedang istirahat dengan beberapa pendaki yang ku temui disana

Pukul 12.00 WIB akhirnya sampai juga di Pos 3. Pos 3 ini cukup luas dan terdapat shelter yang cukup besar. Selain itu ada sumber air yang cukup melimpah di sini.

Kita istirahat cukup lama di Pos 3 kurang lebih sekitar satu jam. Seperti biasa, waktu istirahat dipakai untuk ngemil hingga sebat. Sebenarnya saya ingin mengambil beberapa dokumentasi di sekitar Pos 3 ini tapi karena sudah cukup lelah dengan perjalanan saya hanya menghabiskan waktu istirahat untuk bersandar sembari merenggangkan kaki.

Selesai istirahat tepat sekitar pukul 13.00 WIB kami melanjutkan perjalanan dari Pos 3 menuju ke Pos 4. Sejauh ini so far tidak ada masalah dan kendala yang berarti. Medan pendakian, ya jelas jangan ditanya semakin terjal dibandingkan dari Pos 2 ke Pos 3.

Hampir dua jam perjalanan, sekitar pukul 14.45 WIB kami sampai di Pos 4. Ya, pos yang katanya menyimpan banyak kisah mistis itu.

Kalau melihat topografi Pos 4 ini, memang cukup sempit dan tidak layak untuk mendirikan tenda. Sebenarnya bisa saja mendirikan tenda di sini tetapi space area terlalu kecil. Selain itu, tidak banyak pohon-pohon di spot pendirian tenda sehingga akan cukup riskan jika memaksakan diri mendirikan tenda di sana.

Oh iya, di Pos 4 ini juga ada shelter kecil yang sepertinya bisa menampung sekitar empat sampai enam orang. Tapi memang sih suasana di Pos 4 agak berbeda dibanding dengan di Pos 3, Pos 2 atau Pos 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun