Mohon tunggu...
Nathania Angela Hartono
Nathania Angela Hartono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Halo guys!! \^w^/ Pemilik akun ini adalah seorang wibu (Anime 24/7) :v

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Korea Selatan

19 September 2022   22:17 Diperbarui: 19 September 2022   22:25 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Student Journalism – Participedia 


"Journal" merupakan bahasa Latin, "diurnalis" yang berarti orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. 

Menurut pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), jurnalisme merupakan proses mengumpulkan, menulis, mengedit, dan sekaligus menerbitkan sebuah berita yang kemudian akan dimuat atau akan dipublikasikan dalam surat kabar. 

Jurnalisme tidak hanya berkembang pesat di Indonesia maupun di Amerika Serikat. 

Namun, jurnalisme berkembang pesat hampir di seluruh belahan dunia, terutama Korea Selatan.

Jurnalisme Multimedia 

Jurnalisme multimedia merupakan penggabungan banyak media. 

Teks, foto, video, audio, grafik, dan interaktivitas merupakan beberapa media yang dapat digunakan. 

Jurnalisme online maupun jurnalisme multimedia tidak hanya berkembang pesat di Indonesia maupun di Amerika Serikat. 

Namun, jurnalisme online dan jurnalisme multimedia juga berkembang pesat hampir di seluruh belahan dunia, terutama Korea Selatan. 

Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Korea Selatan 

Pada tahun 1876-1945, jurnalisme multimedia mulai berawal di Korea Selatan. 

Perundingan Aneksasi Jepang dengan Korea telah terjadi pada tahun 1910 yang ditandai dengan ditandatanganinya perundingan aneksasi Jepang dengan Korea tersebut oleh Gubernur dengan menyarankan pengendalian media massa. 

Surat kabar lokal Korea yang bernama Donga Ilbo dan Kebyok telah dibuat pada tahun 1920 yang digunakan untuk menentang banyak sensor negara Jepang. 

Hal ini bermula dari berita-berita yang menggunakan bahasa Korea telah dilarang dan hal ini menunjukkan bahwa jurnalisme bersifat propaganda. 

Surat kabar dan majalah mulai menunjukkan perkembangan di Korea pada tahun 1945-1948, tepatnya saat periode pemerintahan Militer Amerika Serikat di Korea. 

Dengan perkembangan surat kabar dan majalah maka, pemerintah memiliki peluang yang besar dan ruang yang lebih dari cukup untuk melakukan proses pengendalian media. 

Namun, pada saat pemerintahan Rhee, tepatnya pada tahun 1948-1960, surat kabar telah ditentang dan dilarang serta reporter dan penerbit juga ditahan untuk tidak membuat surat kabar. 

Hal ini terus berlanjut hingga tahun 1974, jurnalis dijebloskan di penjara oleh pemerintah.

Terdapat undang-undang yang dijadikan sebagai fondasi hukum, yaitu Undang-Undang Dasar Pers Desember 1980. 

Undang-Undang Dasar Pers Desember 1980 digunakan untuk mengawasi berbagai media sekaligus digunakan sebagai penyedia lembaga sensor. 

Jurnalis-jurnalis profesional sangat dibutuhkan dan sangat diandalkan pada masa ini. Pada saat pemerintahan Chun, tepatnya pada tahun 1980, sponsorship yang dilakukan di media penyiaran telah banyak mendapatkan kritikan. 

Tidak hanya itu, pada akhir tahun 1980, mulai diadakannya pengurangan pengekangan pers sehingga lebih melibatkan kebebasan pers. 

Melalui banyak perjalanan yang cukup berat ini, Korea Selatan melakukan ekspansi media yang dilakukan secara cepat. 

Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya peningkatan surat kabar di sejumlah kota di Korea. 

Pada tahun 1997, IT telah berhasil menjadi peluang yang besar untuk meningkatkan kondisi perekonomian Korea. 

Hal ini ditandai dengan banyaknya program yang mulai menggunakan bantuan IT. 

Pada akhirnya, penyiaran-penyiaran satelit berbasis televisi komersial telah tersebar di Korea Selatan, tepatnya pada tahun 2002. 

Media elektronik dan internet telah menyebarkan banyak berita kepada penduduk-penduduk Korea. 

Oh Yeon-ho 

Jurnalisme warga mulai diperkenalkan di Korea Selatan tepatnya pada tahun 2000 oleh Oh Yeon-ho bersama tiga mahasiswa Korea Selatan. 

Oh Yeon-ho adalah seorang pria pengusaha daring yang berkebangsaan Korea Selatan. 

Oh Yeon-ho bersama tiga mahasiswa Korea Selatan menciptakan slogan "Setiap orang adalah jurnalis" sekaligus menciptakan sebuah kolom berita. 

Melalui usaha Oh Yeon-ho dan tiga mahasiswa Korea Selatan, praktik penulisan jurnalisme ini telah sukses dan diterima oleh 50.000 orang sehingga praktik jurnalisme ini juga diadopsi di banyak negara lainnya yang disesuaikan dengan konteks pemberitaan negara masing-masing. 

Kesimpulan

Melalui perkembangan jurnalisme multimedia di Korea Selatan maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi yang berkembang sangat pesat dapat membantu perkembangan jurnalisme multimedia. 

Hal ini tentu mendukung penyebaran informasi maupun penyebaran berita yang semakin cepat dan mudah sehingga penyebaran informasi maupun penyebaran berita tidak hanya diberikan dalam skala nasional, tetapi juga diberikan dalam skala internasional. 

DAFTAR PUSTAKA

Andryanto, S. D. (2022). Sejarah Jurnalisme Warga dari Revolusi Amerika hingga Korea Selatan. Diakses pada 16 September 2022, dari https://dunia.tempo.co/amp/1568016/sejarah-jurnalisme-warga-dari-revolusi-amerika-hingga-korea-selatan 

Anggraeni, Y. R. (2021) Mengenal Sejarang Perkembangan Jurnalisme di Korea Selatan. Diakses pada 16 September 2022, dari https://www.kompasiana.com/reniyohana0020/6157447228817552934426a2/mengenal-sejarah-perkembangan-jurnalisme-di-korea-selatan?page=all 

Sitoresmi, A. R. (2021). Jurnalisme Adalah Kegiatan Mencari Berita, Ketahui Pengertian dan Jenisnya. Diakses pada 16 September 2022, dari https://m.liputan6.com/hot/read/4687008/jurnalisme-adalah-kegiatan-mencari-berita-ketahui-pengertian-dan-jenisnya 

Widodo, Yohanes. (2020). Buku ajar jurnalisme multimedia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun