2. Pola Asuh yang Salah dan Trauma
Para ahli juga menjelaskan bahwa kepribadian narsistik dapat berkembang jika orang tua sering mengabaikan anak, kurang berempati, atau selalu meremehkan apa yang dilakukan anak. Ketika hal ini terjadi, anak cenderung mencari pengakuan sendiri dengan cara mengidealkan dirinya secara berlebihan.
Perilaku orang tua yang terlalu memanjakan dan selalu menuruti setiap permintaan anak juga bisa menjadi pemicu, karena ini menciptakan penilaian yang tidak realistis terhadap diri sendiri dan dunia. Â Selain itu, beberapa ahli juga meyakini bahwa trauma masa kanak-kanak juga menjadi salah satu penyebab utama. Sigmund Freud bahkan berpendapat bahwa narsisme muncul dari kombinasi antara pujian berlebihan dan penolakan dari orang tua.
Cara Mengatasi Sifat Narsistik Berlebihan
Untuk menangani gangguan kepribadian narsistik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan belajar mengendalikan dorongan emosi yang memicu sikap narsis. Jadi, penting untuk mengamati perilaku kita sendiri terhadap orang lain agar bisa tahu apakah motif di baliknya adalah narsisme atau bukan. Selain itu, kita perlu melatih diri untuk lebih empati, yaitu dengan membiasakan diri melihat situasi dan masalah dari sudut pandang orang lain.
Langkah-Langkah Praktis untuk Mengubah Diri
Menurut Fausiah dan Widury, jika kecenderungan narsistik belum terlalu parah, ada beberapa proses yang bisa dilakukan:
Belajar Melihat Orang Lain secara Positif. Kita harus berlatih meyakini bahwa setiap orang punya kelebihan dan keistimewaan masing-masing. Dengan begitu, kita tidak akan merasa paling istimewa.
Ambil Pelajaran dari Setiap Sikap dan Perilaku. Setiap kali kita atau orang lain bertindak, cobalah mengambil hikmahnya. Ini membantu kita jadi lebih bijak.
Hidup Sederhana. Berperilaku sederhana secara seimbang akan membantu kita terhindar dari jebakan gaya hidup hedonis yang fokus pada kenikmatan dan pamer.
Melatih Sikap Rendah Hati. Ini bisa dilakukan dengan belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku, dan rutin mengevaluasi sikap serta perilaku kita sehari-hari.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!