Di tengah padatnya jadwal pelajaran, banyak siswa menemukan "rumah kedua" mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Lebih dari sekadar mengisi waktu luang, ekskul menjadi wadah untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi diri. Bagi saya, ekskul [Marching band] adalah tempat di mana saya menemukan banyak hal berharga yang tidak bisa saya dapatkan di dalam kelas.
Memulai Petualangan Baru
Awalnya, saya bergabung dengan Marching band karena penasaran karen awaktu itu ada event assisi cup. Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ekskul ini menawarkan lebih dari yang saya bayangkan. Setiap sesi latihan atau pertemuan tidak hanya fokus pada materi utama, tetapi juga membangun karakter, kedisiplinan, dan kekompakan tim.
Misalnya, di Marching band, kami belajar ketukan dan cara memukul alat. Namun, di balik itu, kami juga diajarkan untuk [sebutkan nilai-nilai yang didapat, misalnya: berani tampil di depan umum, bekerja sama dalam harmoni, atau pantang menyerah]. Pengalaman ini terasa sangat berbeda dengan belajar di kelas, di mana teori sering kali lebih dominan.
s
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI