Mohon tunggu...
Natasha Cristy Lesa
Natasha Cristy Lesa Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Semoga artikel saya bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Persaingan Monopolistik dan Oligopoli

29 November 2022   08:16 Diperbarui: 29 November 2022   09:00 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian, organisasi A akan mendikte harga ke organisasi B. Kedua organisasi akan mengikuti output, OQ dan harga OP yang sama. Namun, keuntungan yang diperoleh oleh organisasi B lebih kecil dari A, karena harus menghasilkan pada harga OP yang kurang dari harga maksimalisasi keuntungannya, OP1. Selain itu, organisasi B juga memiliki biaya produksi yang tinggi yang berujung pada keuntungan yang lebih rendah pada harga OP1.

Contoh Studi Kasus Pasar Persaingan Oligopoli:

  • Industri Teknologi

Sektor teknologi komputer menunjukkan kepada kita contoh terbaik dari oligopoli. Jika kita menggali di bawah perangkat lunak operasi komputer, muncul dua nama terkemuka: Apple dan Windows. Kedua industri ini menguasai sebagian besar pangsa pasar. Linux Open Source juga termasuk ke dalam industri teknologi ini. Namun selain ketiganya, hampir tidak ada industri lain di sektor ini karena mereka menguasai hampir 100% pangsa pasar global. Komputer bisa dari merek apa saja, tetapi sistem operasinya pasti dari ketiga perangkat lunak tersebut.

3 brand besar tersebut telah mencapai tahap ini karena ada 2 faktor utama. Salah satunya adalah citra merek dan kepercayaan yang telah dikuasai oleh 3 brand tersebut di mata konsumen, dan kedua, kurangnya industri teknologi yang dapat bersaingan terhadap ketiga nama brand besar tersebut . Apalagi dominasi mereka di sektor ini semakin meningkat karena mayoritas perangkat lunak komputer yang dibuat kompatibel dengan ketiga sistem operasi tersebut, yang membuat oligopoli ini mandiri. Inovasi mereka di sektor mereka juga membuat mereka unik, yang membantu mereka menciptakan ekosistem yang menopang pertumbuhan mereka sepenuhnya.

Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga artikel yang saya buat bermanfaat bagi pembaca.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun