Media Sosial yang Berperan dalam Pembelajaran Daring di Universitas

Pandemi COVID-19 masih melanda Indonesia dan dunia. Sejak munculnya wabah ini pada awal Desember 2019 di Wuhan, China, sampai saat ini (26 Januari 2020) sudah terdapat berbagai varian mutasi SARS C0V 2 diberbagai dunia, sebagai contoh di Inggris ditemukan varian B.1.1.7 varian under-investigetion-2020 mounth 12/varian 01 (VUI-2020/12/01), varian B.1.351 di Afrika Selatan, varian 20J/501Y.V3 (P.1) yang memiliki mutasi K417T/E484K/N501Y di Kofu, Jepang, dimana varian ini identik dengan P.1 (B.1.1.28) yang ditemukan di Brazil Utara (Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 2021), dan masih ada beberapa kasus mutasi lainnya. 

Kasus mutasi terbaru yaitu varian B.1. 1.529 atau lebih dikenal dengan Omicron yang pertama kali dilaporan ke WHO, varian ini berasal dari Afrika Selatan pada 24 November 2021 (covid19.co.id). Varian Omicron ini sudah masuk ke Indonesia, Kementrian Kesehatan telah melakukan pelacakan asal muasal masuknya varian ini ke Indonesia dengan kasus pertama diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021 . Per 27 Januari 2022, total yang sudah terinfeksi diseluruh dunia adalah 362 Juta Jiwa, dengan kasus kematian sejumlah 5,63 Juta Jiwa (data dari JHU CSSE COVID-19 Data dan Our world in Data). 

Pandemi yang terjadi ini membawa masalah serius diberbagai bidang, terutama di dunia pendidikan. Kualitas pendidikan di era COVID-19 mengalami tantangan karena mewabahnya COVID-19 menjadi pandemi global dengan penyebaran yang sangat menghawatirkan. Ini mengakibatkan pemerintah mengeluarkan kebijakan pembelajaran metode Daring/Online agar aktivitas masyarakat lebih terkendali (sosial distancing dan jaga jarak) sehingga laju penyebarannya dapat diperkecil. Sebenarnya, metode daring seperti ini bisa diterapkan kapan saja tanpa adanya pandemi karena kemajuan teknologi yang pesat, namun pandemi mempercepat langkah ini. 

Media sosial adalah media online yang dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan berbagai konten tanpa dibatasi ruang dan waktu. Di Universitas Aisy'iyah Yogyakarta ada tiga media sosial yang dominan digunakan dalam aktivitas pembelajaran, yaitu WhatsApp, Zoom Meeting, dan Google Meet. 

WhatsApp merupakan salah satu jejaring sosial berbasih chat, telepon yang dipakai dalam pembelajaran dimasa pandemi. WhatsApp merupakan salah satu alternatif pilihan aplikasi pembelajarn yang tepat karena berbagai hal misalnya penggunanya sejuta ummat, sederhana, dan mudah dalam pengoprasian. 

Aplikasi ini memiliki banyak sekali fungsi, seperti sarana komunikasi antar mahasiswa, antar mahasiswa dengan dosen, dan sedikit peran dalam aktivitas pembelajaran formal, biasanya digunakan dalam diskusi ringan, namun ada beberapa dosen ini memilih aplikasi ini sebagai media untuk diskusi formal. 

Pelaksanaan perkuliahan, seperti diskusi formal, presentasi biasanya dilakukan melalui Zoom Meeting ataupun Google Meet (Zoom Meeting lebih sering dipakai). Untuk perkuliahan yang membutuhkan kapasitas peserta yang banyak biasanya digunakan Zoom Meeting , kemudian penggunaan Google Meet tergantung pada Apps apa yang diinginkan dosen. Dari pihak Universitas Aisy'iyah sendiri telah menghadirkan sebuah Website khusus untuk menunjang pembelajaran daring, yaitu lensa.unisayogya.ac.id yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan menu. 

Pada dasarnya ada banyak jenis media sosial yang bisa dijadikan alternatif dalam pembelajaran online. Pemilihan media yang tepat didasarkan pada berbagai hal, seperti kemudahan akses, kemudahan/kelebihan fitur yang tersedia, mayoritas pemakai, dll., namun yang perlu menjadi pertimbangan adalah keefektifan proses pembelajaran dimasa pandemi.