Mohon tunggu...
Nasywa Widya Reswara
Nasywa Widya Reswara Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Gizi UNNES

Minat terhadap kesehatan dan gizi. Menyukai hal-hal berbau kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aksi Peduli Lansia oleh Mahasiswa Prodi S1 Gizi UNNES di Kelurahan Plombokan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bulu Lor

20 September 2025   02:36 Diperbarui: 20 September 2025   02:36 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Para Lansia

Hipertensi termasuk dalam kategori penyakit tidak menular dan menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah seseorang secara konsisten melebihi batas normal dalam beberapa kali pemeriksaan. "Kami melihat masih rendahnya kesadaran lansia akan pentingnya pengendalian tekanan darah melalui pola makan dan gaya hidup sehat. Karena itu, kami ingin hadir dan berbagi pengetahuan agar para lansia bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya," ungkap Angela Darti Septiara Kartika, salah satu mahasiswa pelaksana kegiatan.

Hipertensi, yang sering disebut juga sebagai tekanan darah tinggi, merupakan gangguan pada pembuluh darah yang menghambat aliran darah dalam menyuplai oksigen serta zat gizi ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tekanan darah normal untuk dewasa adalah 120/80 mmHg, sementara untuk lansia berdasarkan beberapa penelitian adalah 140/90 mmHg. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan lansia yang menderita hipertensi di lokasi praktik kerja lapangan di Puskesmas Bulu Lor, Semarang Utara.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, kegiatan program gizi masyarakat berlangsung selama dua minggu di wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim mahasiswa S1 Gizi yang terdiri dari Najwa Laila Mutia Nurudin, Ari Fatma Astutik, Nayswa Widya Reswara, Nailal Muna Mahmudah, dan Angela Darti Septiara Kartika. Selama kegiatan program gizi, tim melaksanakan program SEHATI LANSIA (Sehat Anti Hipertensi Lansia) yang bertempat di Balai RT 01 RW 03 Plombokan. Program ini menyasar kelompok lansia, dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Tujuan dari adanya kegiatan program SEHATI LANSIA tersebut yaitu sebagai upaya pencegahan dan penanganan kejadian hipertensi serta risiko hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor, Semarang Utara. 

"Melalui peningkatan pemahaman terkait hipertensi pada lansia dan memberikan serta mengajak lansia dalam kegiatan demonstrasi pembuatan minuman anti hipertensi atau penurun tekanan darah, kami berharap dapat membantu lansia dengan hipertensi dan risiko hipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Dengan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan terkait hipertensi, kami berharap lansia dapat mengubah pola asupan makanannya menjadi lebih baik untuk membantu mengontrol tekanan darah." Ucap, Nasywa Widya selaku tim mahasiswa yang melaksanakan kegiatan. Salah satu dampak yang ingin dicapai dalam program ini yaitu dapat membantu menghentikan laju prevalensi kejadian hipertensi pada wilayah kerja UPTD Puskesmas Bulu Lor agar tidak mengalami peningkatan. Program intervensi gizi bertajuk SEHATI LANSIA (Sehat Anti Hipertensi Lansia) digelar selama tiga hari berturut-turut di Balai RT 1 RW 3 Kelurahan Plombokan, Kecamatan Semarang Utara. Kegiatan ini menargetkan para lansia sebagai peserta utama, dengan fokus pada edukasi pola makan sehat dan pencegahan hipertensi. Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah dan wawancara konsumsi menggunakan metode food recall 24 jam. Para peserta juga diminta mengisi pre-test yang berisi 10 soal mengenai hipertensi untuk mengukur tingkat pengetahuan awal.

"Langkah awal ini menjadi pondasi penting agar kami bisa menyesuaikan penyuluhan dengan kondisi dan pemahaman para peserta," ucap Najwa Laila Mutia Nurudin, pelaksana kegiatan dari tim mahasiswa gizi.

Setelah itu, dilakukan penyuluhan interaktif menggunakan media infografis dan sesi tanya jawab. Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi senam antihipertensi yang berlangsung meriah. Sebagai penutup, peserta kembali mengerjakan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan.

Hari kedua, penyuluhan difokuskan pada pemahaman peserta terhadap kandungan natrium, gula, dan lemak dalam produk makanan kemasan. Peserta diajak membaca label gizi dari produk seperti mi instan, saus tiram, dan tepung bumbu. Takaran harian gula, garam, dan lemak juga diperagakan secara visual menggunakan sendok ukur. Banyak lansia yang baru menyadari bahwa makanan sehari-hari mereka ternyata mengandung kadar garam dan natrium yang tinggi. Edukasi visual seperti ini sangat membantu," Ucap Ari Fatma Astutik selaku ketua kegiatan

Sebagai pelengkap sesi, dilakukan pula demonstrasi pembuatan minuman antihipertensi berbahan alami seperti timun, lemon, dan madu yang dicampur air putih. Beberapa peserta bahkan ikut meracik minuman tersebut secara langsung.

Hari ketiga difokuskan pada monitoring dan evaluasi. Dilakukan pengukuran ulang tekanan darah serta wawancara konsumsi. Hasilnya, 11 dari seluruh peserta tercatat mengalami penurunan tekanan darah dibandingkan dengan pengukuran awal di hari pertama.

"Ini menjadi bukti bahwa edukasi yang tepat, disertai aktivitas sederhana seperti senam dan minuman sehat, mampu memberikan dampak langsung terhadap kesehatan lansia," Ucap Ari Fatma Astutik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun