Mohon tunggu...
Nasywa Naila Zain
Nasywa Naila Zain Mohon Tunggu... Mahasiswi

listening to music

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Resume Pengantar Pendidikan Pancasila

10 Oktober 2025   10:39 Diperbarui: 10 Oktober 2025   10:39 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 1 Oktober 2025 pukul 07.30, sedang diadakannya mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh Bapak Drs. Study rizal LK, M.Ag. Dalam pertemuan tersebut, dosen memberi tugas untuk membuat resume hasil presentasi materi kelompok 1 yang membahas tentang Pengantar Pendidikan Pancasila. Materi ini menguraikan secara mendalam makna Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia.

Pendidikan Pancasila merupakan sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia yang telah hidup jauh sebelum Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara. Nilai-nilai seperti ketuhanan, gotong royong, dan musyawarah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak masa lampau. Karena itu, Pendidikan Pancasila berperan sebagai pedoman berpikir dan bertindak, serta menjadi fondasi moral yang berakar pada kebudayaan dan jati diri bangsa.

Urgensi Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi tidak hanya untuk mempertahankan identitas nasional, tetapi juga untuk memperkuat karakter generasi muda agar memiliki semangat kebangsaan, moralitas tinggi, dan rasa cinta tanah air. Dalam era globalisasi yang membawa perubahan cepat serta arus informasi yang luas, Pendidikan Pancasila berfungsi sebagai benteng moral untuk menghadapi pengaruh budaya asing dan nilai-nilai individualistik yang berpotensi melemahkan solidaritas sosial. Selain itu, pendidikan ini menjadi sarana dalam menumbuhkan sikap toleransi, memperkuat rasa persatuan, serta mencegah munculnya konflik dan paham radikalisme.

Sumber-sumber Pendidikan Pancasila dapat ditelusuri dari berbagai aspek, baik historis, sosiologis, yuridis, maupun politik. Secara historis, nilai-nilai Pancasila lahir dari perjalanan panjang bangsa Indonesia yang tercermin dalam dokumen penting seperti Proklamasi Kemerdekaan, Piagam Jakarta, serta Pembukaan UUD 1945. Dari aspek sosiologis, Pancasila bersumber dari keragaman masyarakat Indonesia yang kaya akan nilai budaya, agama, dan adat istiadat. Sedangkan secara yuridis dan politik, Pancasila menjadi dasar hukum dan pedoman dalam membangun kehidupan bernegara yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat.

Perjalanan Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami berbagai dinamika. Pada masa awal kemerdekaan, nilai-nilai Pancasila disampaikan melalui pidato dan tulisan para tokoh bangsa, kemudian diformalkan melalui kebijakan pemerintah seperti program P-4 pada tahun 1978. Namun, pada masa reformasi 1998, peran Pancasila sempat meredup akibat trauma terhadap ideologisasi yang terjadi pada masa Orde Baru. Baru pada tahun 2011 hingga 2012, Pancasila kembali ditegaskan sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan.

Esensi dan urgensi Pendidikan Pancasila di masa depan terletak pada kemampuannya dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak, dan berkarakter kuat di tengah tantangan globalisasi. Pendidikan ini berfungsi sebagai pedoman moral dan panduan perilaku agar masyarakat Indonesia tetap bersatu, adil, serta berdaulat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi politik, melainkan juga sumber nilai dan karakter bangsa yang harus terus diaktualisasikan dalam berbagai aspek kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun